Sukses

Lifestyle

Tidak Bahagia, Pria Berusia 104 Tahun Ini Meminta untuk Disuntik Mati

Fimela.com, Jakarta Berumur panjang adalah salah satu doa atau harapan yang diucapkan oleh mereka yang memberi selamat kepada seseorang yang tengah berulang tahun. Kenapa harus berumur panjang? Ya, pertanyaan tersebut kini yang terlintas dalam pikiran seorang pria yang belum lama ini merayakan ulang tahun ke 104 tahun.

Dilansir dari CNN.com, Kamis (3/5/2018), ahli botani dan ahli ekologi David Goodall melakukan perjalanan ke klinik Life Circle di Basel, Swiss, dengan ditemani oleh perawat dari organisasi pro-euthanasioa Exit International, kata pendiri dari organisasi tersebut. Ya, David Godall adalah pria yang berulang tahun ke 104 tahun.

Di hari ulang tahunnya tersebut ia ingin menghadiahi dirinya sendiri dengan euthanasia atau yang biasa dikenal dengan suntik mati. Berbicara pada hari ulang tahunnya yang ke-104 tahun, Goodall mengatakan jika dia ingin mengucapkan satu ucapan selamat ulang tahun, dia akan mati. Ya, mengakhiri hidup adalah harapannya di tahun ini.

“Tidak, saya tidak bahagia. Saya ingin mati, ini bukanlah hal yang menyedihkan, karena hal yang menyedihkan adalah jika seseorang dicegah (dari kematian),” ujar Godall kepada stasiun televisi ABC. Pertanyaan tentang apakah seseorang harus dapat mencarian bantuan secara hukum untuk mengakhiri hidup mereka kini tengah menjadi topic perdebatan yang sengit di seluruh dunia.

Di Australia, euthanasia atau suntik mati sendiri masih illegal, termasuk di negara bagian tempat tinggal David Goodall di Western Australia. Meskipun negara bagian Victoria sendiri sebenarnya berencana untuk mengizinkan praktik euthanasia yang akan dimulai pada pertengahan tahun 2019 mendatang.

Memiliki Alasan yang Kuat untuk Mengakhiri Hidup

Philip Nitschke pendiri organisasi pro-euthanasia Exit International mengatakan pilihan untuk berpergian ke Swiss untuk mengakhiri hidup dengan bantuan medis terbuka bagi siapa saja, asalkan mereka memiliki alasan yang kuat dan memenuhi kriteria tertentu. “Kepercayaan saya adalah bahwa setiap orang dewasa yang rasional dapat mengakses obat-obatan yang akan memberikan dia kedamaian,” jelas Philip.

Lahir di Londol pada April 1914, beberapa bulan sebelum pecahnya Perang Dunia I, David Goodall adalah seorang profesor yang dihormati yang telah memegang posisi akademik di Inggris, Amerika Serikat dan Australia, menurut Exit International. Setelah pensiun pada tahun 1979, Goodall mengedit seri 30 buku berjudul ‘Ecosystems of the World’, yang ditulis lebih dari 500 penulis.

Kepada ABC, Goodall mengatakan sebelum keberangkatannya ke Swiss, meskipun dia kelihatan masih sehat, kondisi fisik dan kualitas hidupnya memburuk. “Saya mungkin juga tidak memiliki (kesehatan saya) semakin memburuk, membuat saya tidak senang saat berjalan,” jelasnya.

Tidak Ingin Orang Lain Ikut Campur dalam Kehidupannya

Sepertinya David Goodall telah memantapkan diri untuk melakukan euthanasia. Ia sendiri telah menjadi anggota Exit International sejak 20 tahun yang lalu. “Jika seseorang memilih untuk membunuh dirinya sendiri maka itu harus cukup adil dan saya tidak berpikir kalau orang lain harus ikut campur,” terang Godall kepada ABC.

Philip Nitschke mengatakan Goodall akan menghabiskan beberapa hari di Prancis sebelum ia terbang ke Swiss untuk mengakhiri hidupnya pada 10 mei mendatang. “David pasti lega, dia bisa melihat cahaya di ujung terowongan, sekarang dia punya segalanya,” ungkap Philip, yang dikenal Godall selama 20 tahun.

Sebelum akhirnya pergi ke Swiss untuk mengakhiri hidupnya Dadid Goodall sebenarnya sempat mencoba untuk bunuh diri, namun saat itu ia masih bisa diselamatkan. Sementara itu, presiden Australian Medical Association mengatakan bila dokter tidak seharusnya terlibat dengan euthanasia atau bunuh diri dengan bantuan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading