Fimela.com, Jakarta Banyak perempuan yang ingin memiliki vagina yang bersih dan juga sehat. Saking ingin bersihnya, banyak kaum Hawa menggunakan berbagai produk pembersih vagina secara berkala. Seperti douche (semprot vagina), tisu pembersih vagina, dan pelembab untuk membersihkan vagina.
BACA JUGA
Advertisement
Tapi sepertinya kamu harus pikir ulang kembali soal pembersih vagina. Wanita yang menggunakan produk pembersih vagina tiga kali lebih berisiko mengalami infeksi vagina daripada mereka yang tidak menggunakannya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Women's Health ini dilakukan para peneliti dari University of Guelph di Ontario, Kanada. Mereka mensurvei hampir 1.500 wanita Kanada tentang kesehatan vaginasecara keseluruhan, setiap produk pembersih vagina yang digunakan, dan seberapa sering mengalami masalah vagina.
Sekitar 95 persen wanita yang disurvei melaporkan, menggunakan beberapa jenis produk pembersih vagina. Produk yang paling umum adalah krim anti-gatal, pelembap dan pelumas pembersih vagina, dan tisu pembersih vagina, dilansir dari Yahoo Lifestyle, Minggu (22/4/2018).
Hasil survei menunjukkan, wanita yang menggunakan pelumas delapan kali lebih berisiko mengalami infeksi jamur dibandingkan mereka yang tidak menggunakan pembersih vagina. Bahkan hampir 20 kali lebih mungkin terkena infeksi bakteri.
Advertisement
Infeksi saluran kemih
Wanita yang menggunakan pelumas pembersih vagina hampir 3,5 kali lebih berisiko terkena infeksi bakteri dan 2,5 kali lebih berpotensi alami infeksi saluran kemih. Bagi wanita yang menggunakan tisu pembersih vagina, dua kali lebih berisiko kena infeksi saluran kencing.
Para peneliti menunjukkan, sulit mengetahui, apakah produk pembersih vagina itu sendiri menyebabkan infeksi atau apakah para wanita menggunakan produk demi mengatasi masalah vagina mereka.
Penelitian soal produk pembersih vagina ini tidak mengejutkan para ahli. Banyak dari produk ini mengandung wewangian atau antiseptik yang dapat mengganggu flora vagina, keseimbangan alami dari bakteri yang ada di dalam vagina.
“Ketika keseimbangan kacau, hasilnya dapat mempermudah bakteri jahat untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi, ”kata ahli kesehatan wanita Jennifer Wider.
Alasan beberapa wanita terpaksa menggunakan produk ini mungkin karena sudah memiliki masalah vagina. "Ada wanita yang akan berusaha mengatasi sendiri bila mereka punya masalah keputihan atau bau vagina," kata ginekolog, Jessica Shepherd. "Tapi kemudian hal itu memperburuk kesehatan vagina."
Tidak perlu digunakan
Area vagina dan vulva (bagian organ seksual eksternal wanita) dapat membersihkan sendiri sehingga semua produk pembersih vagina sebenarnya tidak perlu digunakan, kata Christine Greves, ahli ob-gyn.
"Itu sangat sensitif. Produk pembersih vagina pasti memengaruhi kedua area itu, terutama jika Anda menaruhnya di dalam vagina,” lanjutnya.
Penting bagi wanita untuk memahami, normal bila vagina punya sedikit bau. Jika bau lebih menyengat, maka Anda harus memberitahu dokter. Anda juga bisa mandi secara teratur dengan menggunakan sedikit sabun ringan tanpa aroma dan air.
Penulis: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com