Fimela.com, Jakarta Usia memang tak selalu berhasil mendewasakan seseorang, namun bertambahnya usia sudah sepatutnya menambah pengalaman, dan idealnya seiring dengan bertambahnya pengalaman bertambah pula kadar kebijaksanaan kita dalam memandang hidup. Hal itu termasuk dalam soal hubungan dan sikap kita ketika pacaran.
BACA JUGA
Advertisement
Kamu saat pacaran bertahun-tahun lalu pasti berbeda dengan kamu pacaran sekarang. Dulu, waktu kamu masih lebih muda atau saat berada di usia remaja, pandangan naifmu tentang cinta pasti membuat dunia ideal versimu sendiri.
Dulu mungkin dunia idealmu itu bikin kamu sering merasa patah hati. Tapi, semakin sering patah hati dunia ideal yang terbentuk dari kenaifanmu itu bakal semakin runtuh dan berganti dengan realita.
Mengakuinya atau tidak, begitulah yang terjadi. Kalau kamu memandang ke masa-masa itu sekarang dan menyadari bahwa dirimu sekarang jauh berbeda, atau bahkan melihat itu sebagai sebuah kesalahan; selamat! Berarti kamu di masa kini telah belajar untuk jadi lebih baik dari pengalaman itu.
Sebaiknya, jika sampai saat ini kamu masih memiliki pola pikir demikian, berarti kamu masih terjebak dalam pikiran yang naif. Coba dicek dulu, kamu masih berpikir seperti ini atau tidak soal pacaran?
Advertisement
Waktu Remaja, Wajar Kalau Punya Pandangan Seperti Ini Saat Pacaran
Berpikir kalau punya pacar yang menuruti semua maumu adalah tujuan dari adanya sebuah hubungan. Semakin dewasa seharusnya kita semakin sadar bahwa hidup tak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Kita butuh banyak kompromi, bahkan dalam diri kita sendiri. Berpikir kalau pacar harus menuruti semua maumu adalah kenaifan yang luar biasa.
Bagimu, sayang dan keromantisan pasti berbanding lurus. Mungkin terlalu banyak terpengaruh film Disney atau kisah-kisah fiksi romantis lainnya, kamu jadi berpikir bahwa cinta harus selalu diekspresikan dengan cara yang berbunga-bunga. Padahal di tengah segala kerumitan hidup, orang dewasa justru bakalan lebih menghargai tindakan-tindakan sederhana.
Kalau serius, berarti rela mengorbankan semuanya yang penting bisa bersama. Bagi kamu dalam versi childish ini pasti penting banget, bahkan bisa jadi pembenaran untuk bersikap posesif kepada pacar Larangan ini itu, tidak boleh bergaul, tidak boleh melakukan kegiatan kalau pacarnya tidak suka, dan lain-lain semacamnya. Hmm, buat pikiran yang belum dewasa, ini wajar. Tapi semakin dewasa, yang ada semakin berpikir bahwa ini mengarah pada kekerasan dalam hubungan.
Jadi, gimana? Kamu saat ini sudah lebih dewasa dari kamu versi wakt, saat masih berpikir seperti yang disebutkan di atas itu, atau belum?