Fimela.com, Jakarta Dari: Winda Utari
Redaksi Bintang yang terhormat,
nama ku winda. usia 24 th. Aku menjalin hubungan dgn seorang pria yg berusia 2 tahun lbh tua dari ku sudah 4 tahun tahun lamanya. Hubungan kami baik. Aku dan dia pun serius dan saling cinta. Satu2nya hal yang kurang dr hubungan kami adalah kami berbeda keyakinan. Aku islam, dia kristen.
Advertisement
Sebenernya dr keluarga dia sangat terbuka dgn agama yg aku anut dan kayaknya ga ada masalah, soalnya di keluarga besarnya pacarku ini banyak jg yang menikah beda agama. Aku pun udah mempersiapkan diri utk hidup bersama orang yg beda keyakinan dgn ku. Selama pacaran, kami menjalaninya tanpa masalah.
Keadaannya berbeda di keluarga ku. Orangtuaku tidak setuju. Setahun belakangan malah sudah mulai terang2an nunjukkin sikap ga suka kalo dia dtg ke rumah. Trus skrg, pacar ku blg dia mau melamar ku. Sedangkan kondisinya aja kami ga di restui. Gimana caranya melamar aku bingung. Aku harus gmn bersikap?
BACA JUGA
***
Dear Winda,
hubungan yang berbeda agama tak pernah mudah dijalani. Sebab, bukan hanya kamu dan pasanganmu yang perlu diyakinkan bahwa semua bisa dan akan baik-baik saja, tapi juga orang tua dan seluruh keluarga.
Banyak orang tua yang bersikukuh menginginkan anaknya dapat jodoh yang seiman, tapi konsep jodoh yang abstrak itu memang tak mudah dikendalikan. Yang ada di hadapanmu adalah jalan-jalan bercabang sekaligus buntu yang harus kamu urai satu persatu untuk tahu mana yang bisa membawamu lebih jauh.
Advertisement
Bagaimana Melanjutkan Hubungan yang Beda Agama?
Biar bagaimanapun restu orang tua itu penting jika kamu ingin melanjutkan hubunganmu dengan kekasih yang beda agama. Tapi semua juga bergantung pada nilai-nilai pribadi yang kamu dan pacarmu percayai. Banyak kok yang menoleransi perbedaan itu sampai pada batas tertinggi; pernikahan. Menjalani hidup penuh cinta dengan sebaik-baiknya, dan menyerahkan selebihnya kepada Tuhan.
Pilih sesuai Kata Hati
Bagaimana kamu menempatkan restu orang tua dalam masa depan hubunganmu pasti akan memberi pengaruh. Jika kamu memang tak sampai hati menomorsekiankan restu dan sedemikian percaya bahwa restu mereka adalah restu Tuhan, dengarkan, cobalah untuk percaya bahwa pilihan yang baik menurut mereka adalah pilihan yang baik menurutmu. Tapi, jika kamu memang merasa cinta dan kebahagiaan yang sudah kalian bina selama ini patut diperjuangkan apapun yang harus dikorbankan, kenapa tidak?
Ketahui dan Siap Hadapi Risiko
Setiap pilihan punya risiko yang mengikuti. Ketahui dengan pasti apa risiko-risiko yang akan membuntuti setiap pilihanmu. Jangan pikir yang mudah-mudah, bayangkan lah selalu kondisi terburuk dan bersiaplah menanggung segalanya.
Jika memilih mendengarkan orang tua, kemungkinan terburuknya adalah kamu terpaksa merelakan kebersamaan dengannya. Jika kamu memilih si dia, hubunganmu dengan orang tua mungkin takkan sebaik dulu.
Semua kembali kepadamu, apapun yang kamu pilih, yang perlu dipersiapkan adalah keteguhan hati menghadapi risiko nanti. Semoga segera mendapat jawaban, Winda. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!