Fimela.com, Jakarta Status percintaan dan umur seseorang kerap kali dikait-kaitkan. Seakan sejak lahir, sudah tergaris jelas bahwa di umur sekian harusnya sudah punya pacar, umur sekian sudah menikah, dan seterusnya. Makanya, orang yang berada di luar "aturan" tak tertulis tersebut tak ayal menjadi bulan-bulanan. Seperti jomblo di usia 30-an, misalnya.
BACA JUGA
Advertisement
Pada pertengahan usia 20-an umumnya orang-orang dianggap sudah layak memasuki usia pernikahan. Di keluarga, di lingkungan pertemanan maupun lingkungan pekerjaan, dorongan untuk menikah di usia segitu pasti semakin keras. Kalau sudah 30-an apalagi. Mungkin dianggap sebagai jomblo lapuk.
Padahal, setiap pilihan hidup pasti ada nilai negatif dan positifnya sendiri. Mereka yang masih jomblo di usia 30-an mungkin jadi bulan-bulanan di tengah lingkungan, tapi apa yang dia capai untuk dirinya juga mungkin jauh lebih banyak dibanding orang-orang seusianya yang sudah punya pasangan dan suka meledek dia.
Pasangan itu kan bukan sekadar kita mau atau tidak mau, tapi juga hati berkata ya atau tidak. Nah, kalau memang belum waktunya, untuk apa dipaksakan? Kenapa fokus pada satu yang tidak ada?
Merupakan sebuah pilihan bijaksana ketika kita belum menemukan pasangan yang tepat di hati, lalu fokus mengembangkan diri sendiri. Sebab, menjadi jomblo di usia matang seperti ini adalah sebaik-baiknya kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri.
Advertisement
Kualitas yang Pasti Dimiliki Jomblo Usia 30-an
Pergaulan yang luas
Tak ada pacar, pasti fokusnya ke diri sendiri, keluarga, dan teman-teman. Tak heran jika jaringan pertemanan para jomblo sangat luas! Mereka punya koneksi ke mana-mana, dan somehow, ini juga mempermudah mereka soal pengembanga kariernya. Tapi jangan tanya mengapa dari pergaulan yang luasnya itu dia tidak bisa menemukan satu yang cocok jadi pasangan.
Karier yang bagus
Berkat koneksi yang luas itu tadi, ia juga memiliki karier yang bagus. Segala kesempatan bisa ia ambil dan manfaatkan semaksimal mungkin karena tak banyak yang dijadikan pertimbangan; paling restu keluarga. Bukan sesuatu yang aneh kalau mereka yag jomblo di usia 30-an ini punya karier gemilang.
Kemapanan finansial
Beriringan dengan karier yang gemilang, kemapanan finansial pun mengikutinya. Dari segi keuangan, ia sudah lebih stabil dan siap untuk hidup berumah tangga.
Emosi yang stabil
Semakin bertambah umur seseorang, sedikit banyak mendewasa juga lah emosinya. Terlebih, dia bisa banyak belajar soal hubungan dari orang-orang sekitarnya. Jadi dari semua kualitas yang telah disebut tadi, bisa dibilang jomblo ini tinggal menunggu jodohnya datang saja, lah. Soal kesiapan, tak perlu ditanya lagi!