Fimela.com, Jakarta Latar belakang keluarga memang selalu mempengaruhi sifat, watak, dan kebiasaan seseorang. Pun dengan urutan lahir orang tersebut. Nantinya ini juga akan berpengaruh akan jadi pasangan seperti apa dia nanti. Anak pertama, anak terakhir, atau anak tunggal ternyata membentuk karakteristik sendiri-sendiri. Nah, kalau kamu ingin pacar yang tidak tukang selingkuh, jangan pacaran sama anak tunggal.
BACA JUGA
Advertisement
Sebuah analisa online dari Illicit Encounters mengungkapkan bahwa orang yang terlahir sebagai anak tunggal akan lebih cenderung selingkuh dari pasangannya. Sebanyak 34% survey menunjukkan bahwa anak tunggal lebih berpotensi selingkuh dibanding anak pertama yang hanya 28%, dan anak terakhir yang 23%.
Hal ini berhubungan erat dengan karakternya yang selalu menjadi prioritas. Kamu pasti tak bisa menghilangkan kesan 'anak emas' pada orang yang terlahir menjadi anak tunggal. Bagaimana pun, anak tunggal selalu mendapatkan perhatian lebih jika dibanding anak yang punya saudara.
Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa keegoisan, sikap ingin menang sendiri, dan sikap selalu mencari perhatian melekat pada anak tunggal.
Itulah mengapa, saat dewasa, karakter ini menjadi semacam bumerang yang justru tidak begitu menguntungkan saat menjalin hubungan cinta. Ketika anak tunggal tidak mendapatkan apa yang diharapkannya dari pasangan, ia akan cepat beralih mencari orang lain yang bisa memenuhi egonya dengan berselingkuh.
Advertisement
Penjelasan Mengenai Latar Belakang Anak Tunggal dan Kaitannya dengan Perselingkuhan
Juru bicara penelitian Christian Grant, mengatakan "Sudah umum bahwa anak tunggal lebih sering merasa kesepian di masa kecilnya, dan perasaan inilah yang menghantuinya ketika dewasa dan menjalin hubungan. Ketika ia dihadapkan pada hubungan jarak jauh atau sekiranya ia tidak mendapatkan perhatian seperti yang ia harapkan, ia akan berpikir untuk mencari perhatian dari orang lain."
Jika ingin aman menjalin hubungan cinta, maka orang yang jadi anak tengah bisa jadi pilihan, karena anak tengah hanya punya potensi selingkuh sebesar 15% saja.
Kendati demikian, hasil penelitian ini tidak bisa kamu jadikan acuan sepenuhnya. Sebab pengalaman tiap orang juga berbeda-beda dan itu pengalaman itu akan mempengaruhi karakteristiknya pula.
Sumber: vemale.com
Penulis: Febi Anindyakirana