Fimela.com, Jakarta Siapa sih, yang tak mau tampil awet muda? Pasti semua cewek ingin memiliki wajah yang selalu sehat, cerah, dan kulit kencang tanpa keriput.
Setiap orang pasti ingin tampil awet muda. Banyak cara dilakukan guna mengatasi masalah tersebut. Sebuah penelitian terkini menemukan salah satu cara untuk memperlambat terjadinya penuaan adalah dengan mengurangi asupan kalori dalam tubuh.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari Tech Times, Kamis (5/4/2018), sebuah penelitian dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge Louisiana menunjukkan, seseorang yang membatasi asupan kalori mengalami perlambatan penuaan dan metabolisme dalam tubuh, sehingga tampak awet muda.
Penelitian ini dilakukan pada 53 orang dengan rentang usia antara 21 dan 50, serta tidak memiliki masalah berat badan. Kemudian, peneliti meminta orang-orang tersebut untuk mengurangi asupan kalori sebanyak 25 persen saat sarapan, makan siang, dan makan malam.
Hasil penelitian menunjukkan mereka yang membatasi asupan kalori, mengalami penurunan berat badan rata-rata sebanyak 11.25 kilogram. Peneliti utama, Leanne Redman, mengatakan pembatasan kalori memang dapat memperlambat metabolisme. Akan tetapi, melambatnya proses metabolisme justru dianggap lebih efisien.
Redman mengatakan sel yang bekerja dalam proses metabolisme menggunakan oksigen dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini membuat oksigen yang tersimpan pun menjadi semakin sedikit, sehingga dapat menhindari terjadinya kerusakan jaringan. Dengan demikian, melambatnya proses metabolisme dapat membuat Anda tampak awet muda.
Advertisement
Efek lain pangkas kalori
Selain dapat memperlambat penuaan dan metabolisme, membatasi kalori dapat membuat Anda terhindar dari penyakit berbahaya. Dalam studi tersebut, mereka yang membatasi jumlah kalori memiliki tekanan darah, kadar kolesterol, dan trigliserida yang lebih rendah.
Untuk membuktikan mereka yang mengonsumsi kalori lebih rendah, hidup lebih lama, para peneliti harus menyusuri kehidupan para partisipan. Perlu diingat, studi ini fokus pada penuaan, dan bukan penurunan berat badan para respondennya.
Penulis: Aretyo Jevon Perdana
Sumber: Liputan6.com