Meski Punya Khasiat, Keseringan Minum Kopi dan Teh Panas Timbulkan Bahaya

Benarkah Kopi dan Teh Bisa Sebabkan Kanker Kolon? (Nukeaf/Shutterstock)

Fimela.com, Jakarta Kopi dan teh sebenarnya punya banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, belakangan ini beredar kabar kalau kopi justru bisa memicu kanker. Bahkan, hakim Los Angeles di AS telah memutuskan kedai kopi harus memberikan peringatan bahwa senyawa dalam kopi, akrilamida, memicu kanker.

Bertahun-tahun yang lalu, Dewan Pendidikan dan Penelitian tentang Toxics (CERT) mengajukan gugatan yang mengklaim 90 pengecer kopi utama di California tidak memberikan peringatan apapun terhadap kehadiran bahan kimia karsinogenik dalam minuman, seperti dilaporkan Forbes.

Kalau kopi rentan terhadap kanker, pilihan yang tersisa adalah teh. Tapi, apa teh juga berbahaya?

Situs IBT India, dilansir Jumat (6/4/2018) berbicara dengan seorang ahli gizi, Pavithra N Raj dari Columbia Asia Referral Hospital di kota Bengaluru di India selatan.

"Konsumsi kopi dapat menurunkan enzim hati serum dan memicu insomnia, dan peminum teh berisiko mengalami sakit lambung. Asam tanat yang ada dalam teh juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia jika minum dalam jumlah besar," katanya.

Apalagi terlalu banyak minum kopi dan teh, itu juga dapat menyebabkan penyakit ginjal dan hati. Selain itu, minum minuman panas juga bisa menyebabkan kanker kerongkongan.

Pengalaman Berharga Rian D’Masiv Kerjasama dengan David NOAH

Punya Manfaat Sehat

[Bintang] Mana yang Lebih Baik, Teh atau Kopi? — Kalau kamu lebih suka minum teh atau kopi? (Foto: corefocuspro.com)

Namun, Pavithra menunjukkan kedua minuman tersebut bermanfaat bagi kesehatan, jika dikonsumsi dalam jumlah yang benar.

Pakar gizi itu mengatakan, teh dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke serta meningkatkan kekebalan tubuh, kopi dapat membantu mengatasi kehilangan ingatan jangka pendek. Ini juga membantu orang yang menderita demensia atau Alzheimer atau bahkan diabetes tipe 2.

Bukan hanya Pavithra, para peneliti di University of Southern California (USC) Norris Comprehensive Cancer Centre, melaporkan pada tahun 2016 bahwa konsumsi kopi, baik yang berkafein dan tanpa kafein, menurunkan risiko kanker kolorektal.

Penulis: Melly Febrida

Sumber: Liputan6.com