Fimela.com, Jakarta Sebuah foto yang menunjukkan seorang ibu menangis sambil memeluk banyinya di depan sebuah rumah sakit tengah viral di media sosial. Wajah nelangsa dan penuh air mata membuat warganet simpati dan bertanya-tanya apa yang membuat wanita itu begitu bersedih.
Melansir laman NextShark, rupanya ibu tunggal bernama Guo Yinzhen asal Tiongkok itu menyimpan kisah pilu, di mana ia tak lagi sanggup membayar uang perawatan anaknya yang menderita hidrosefalus bawaan.
Biaya perawatan anaknya Zhenghan di rumah sakit rupanya terus membengkak, karena tak lagi mampu membayar mereka pun terpaksa harus meninggalkan rumah sakit. Setelah dicari tahu, rupanya Yinzhen membutuhkan biaya tambahan sekitar US$ 15.000 (Rp 206,1 juta) untuk perawatan lanjutan.
BACA JUGA
Sayangnya, itu bukanlah biaya pertama yang ia keluarkan untuk perawatan anaknya.Sebelumnya Yinzhen dan keluarganya telah memiliki beban hutang sebesar US$ 47.000 (Rp 645,8 juta) yang digunakan untuk membiayai perawatan tersebut.
Saat mengetahui ia harus kembali mengeluarkan biaya dan tak sanggup membayarnya, tangis Yinzhen pun pecah. Apalagi kini dirinya tak lagi bekerja setelah melahirkan anaknya.
Advertisement
Biaya Pengobatan dan Hidup Tanpa Penghasilan
Sejak melahirkan Zhengha, Yinzheng yang bercerai dengan suaminya, harus kehilangan pekerjaannya di pabrik. Kini ia pun tinggal bersama orangtuanya, yang bekerja sebagai pemetik daun teh.
Ya, tak heran jika wanita berusia 45 tahun itu begitu sedih, di mana ia harus menanggung hutang dan membayar tagihan rumah sakit sedangkan ia tak memiliki penghasilan.
Secara keseluruhan, mereka telah menghabiskan dana sebesar lebih dari US$ 60.000 (Rp 824,4 juta) untuk perawatan Zhenghan, termasuk tiga operasi dan perawatan yang dilakukan sebelumnya.
Bantuan Datang Seka Airmata
Mengetahui kisah Yinzheng yang berjuang untuk anaknya memang memilukan, beruntungnya kisah mereka yang viral di media sosial pada Desember 2017 lalu membawa kemudahan, di mana mereka mendapat bantuan dari Yayasan Xiaoxingxin dan Zhenghan bisa menjalani operasi yang ia butuhkan.
Seiring dengan berjalannya pengobatan tersebut, yayasan itu pun mengumumkan jika infeksi yang menyerang Zhenghan telah hilang dan otaknya mengalami perkembangan yang baik.