Fimela.com, Jakarta Zaman sekarang siapa sih yang nggak punya akun media sosial? Setiap orang setidaknya memiliki satu akun media sosial yang ia gunakan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Meski memudahkan berkomunikasi, sayangnya ada banyak orang yang masih belum bijak menggunakannya dan menjadikan media sosial sebagai tampat untuk saling menghujat.
Ya, sepertinya jari-jari sebagian warganet Indonesia khususnya, sudah sangat terampil ya menanggapi isu dengan melontarkan komentar pedas dan tak pantas. Saling hujat, merendahkan fisik, dan berbagai jenis praktek cyber bullying yang dilakukan warganet Indonesia rasanya sudah terlalu banyak dan bikin pegal saat melihatnya.
Meski ini bukan hal yang baru, tapi ini adalah hal yang sangat mengganggu. Saya kepikiran, apa ya yang ada di benak mereka saat melontarkan komentar buruk bahkan dengan mudah menghina seseorang karena kekurangan fisiknya.
Para publik figur, selebriti sampai anak-cucunya pun kerap kali jadi sasaran cyber bullying yang dilakukan warganet. Mirisnya, nggak sekedar masalah ukuran badan, warganet juga suka banget jadi dalang dan sibuk ngurusin urusan orang lain, padahal dirinya sendiri juga belum tentu benar hidupnya.
BACA JUGA
Kira-kira mau sampai kapan ya kelihaian jari-jari warganet saat nyinyir di media sosial ini akan selesai? Jujur saja, saya sanat menantikan masa itu. Bukan mau sok, tapi saya sendiri mencoba menghindari arus nyinyir dan julid itu dengan mengurangi media sosial.
Urusan di kantor aja bikin pusing nggak udah-udah, belum yang di rumah, juga sama teman-teman, terus ditambah lihat nyinyiran warganet yang luar biasa merasa benarnya. Pusing banget deh asli.
Tapi suatu hari karena tuntutan pekerjaan, saya pun sudah pernah mencoba untuk mantau nyinyiran warganet. Hasilnya? Habis itu saya mau makan bakso dengan kuah panas dan pedas untuk menghilangkan sakit kepala. Ampun deh kok mereka bisa-bisanya ya ngomong kasar bin sadis yang bisa melukai hati? Nggak mikir ya kalau suatu hari dia diperlakukan sebaliknya?
Advertisement
Gerakan Seleb Bersuara
Saya sih salut sama publik figur yang tahan banting menghadapi komentar pedas. Lebih salut lagi sama yang jujur dan berani bicara kalau dia itu nggak suka dibicarakan yang tidak-tidak, meski itu sudah jadi risikonya.
Seperti yang dilakukan artis dan presenter Franda beberapa waktu lalu, saat ada warganet yang mengomentarinya untuk bercerai dengan suaminya Samuel Zylgwyn. "Saya ga marah. cuma sedih aja..masih kecil tapi segitunya menggampangkan yang namanya perceraian," tulis Franda.
Selain Franda, selebram Rachel Vennya juga sempat melakukan hal yang sama saat anaknya Xabiru disebut memiliki mata juling oleh seorang warganet yang diketahui masih anak sekolah.
"Banyak banget banget yang DM soal anak bocah yang lagi live sama dua temennya, intinya mereka ngetawain Biru dan bilang kalau Biru juling. Sebenarnya sedih sih, dan jujur aja baper, akau ingin jelasin kalau anak bayi umur 3 bulan pandangannya masih rabun dan suka juling sendiri, tapi bukan cuma Biru aja, banyak banget kok yang kayak gitu. Tapi kok kayak tega dan punya mannners sih ngomong soal anak bayi yang ngeliat aja belum jelas," balas Rachel Vennya.
Bagaimana ya kalau semua publik figur mengungkapkan kekesalannya di media sosial karena kata-kata pedas netien? Hmmmm......