Fimela.com, Jakarta Bayi Calista telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 2 Maret 2018 setelah dirawat selama dua pekan. Menganiaya bayi Calista hingga koma dan meninggal dunia, ibu kandung bayi tersebut pun tak bisa menahan tangisnya saat ia diizinkan untuk melihat sang buah hati untuk terakhir kalinya.
Melansir Fokus Sore, ibu kandung bayi Calista nampak syok ketika diizinkan melihat jazad anaknya saat tiba di rumah duka di Karawang, Jawa Barat. Wanita berusia 27 tahun itu pun begitu menyesal dan telah mengakui kesalahannya, setelah sempat menuduh pacarnya yang melakukan penganiayaan pada bayi Calista.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan menjelaskan jika bayi Calista kerap diperlakukan kasar oleh ibunya. Sang ibu pun kerap kalimencubit, memukul, dan membenturkan kepala bayi berusia 15 bulan itu ke dinding.
BACA JUGA
Tak sampai disitu, bayi Calista pun mendapat benturan keras hingga membuatnya tak sadarkan diri. "Bayi itu sempat jatuh mengenai rak piring, sehingga bayi itu koma hingga sekarang. Akibat benturan yang sangat keras itu, Calista mengalami luka dalam di kepala dan berefek pada pendarahan di mata," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika motif dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh ibu bayi Calista adalah bentuk pelampiasan rasa kesalnya karena tekanan ekonomi. "Tekanan ekonomi, latar belakang penikahan, dan history melahirkan Calista ini menjadi tekanan luar biasa dalam kehidupannya".
Advertisement
Menambah Panjang Kasus Kekerasan Orang Tua
Terkait penganiayaan bayi Calista, ini bukanlah kasus pertama. Kasus penganiayaan bayi ini, telah menambah panjang daftar kekerasa orang tua pada anak kandung.
"Saya mengimbau kepada masyarakat mari kita peduli pada lingkungan, pada tetangga. Jangan kita hanya bisa menyalahkan dan melabel, tetapi marilah kita menjadi solusi dari bagian masalah di lingkungan kita," ujar Hendy.