Fimela.com, Jakarta Semua orang mungkin bisa menjadi teman banyak orang. Termasuk pada orang-orang yang baru saja dikenal. Dengan kehadiran teman, hidup jadi terasa berwarna. Konsep berteman setiap orang pun berbeda-beda.
BACA JUGA
Advertisement
Ada orang yang saling mengenal lalu dianggap teman, tapi ada juga yang harus akrab terlebih dahulu baru dianggap sebagai teman. Namun, sebaliknya, untuk menjadi musuh, tampaknya semua orang punya pengertian yang sama.
Dengan demikian, konsep berteman dan musuh pun nggak bisa disamakan. Meski demikian, ada saja orang-orang yang bisa menjadi keduanya dalam satu waktu. Friendemy alias friend enemy, misalnya. Muka dua gitu, dehm
Pernah ketemu orang yang begitu? Di depan kamu mungkin mereka akan berperan sebagai teman, tapi di belakang, mereka akan berubah menjadi musuh karena alasan yang mungkin kamu sudah sama-sama tahu atau kamu sendiri nggak tahu.
Konon, sikap demikian seseorang dipengaruhi oleh zodiaknya. Di mana zodiak memiliki pengaruh terhadap pembentukkan katakter seseorang. Dihimpun dari Your Tango, berikut ulasannya.
Advertisement
Gemini
Gemini bisa menjadi teman terbaik, tapi mereka juga bisa jadi musuh terbesar. Mengingat mereka memiliki lambang anak kembar kembar, mereka bisa saja bermuka dua. Kadang-kadang, mereka membangun hubungan pertemanan, tapi kadang-kadang juga, mereka menjatuhkan temannya. Jika kamu berbicara dengan seorang Gemini di sebuah pesta, mereka mungkin saja meninggalkan kamu kalau ada seseorang yang lebih menarik untuk diajak bicara. Parah.
Leo
Seorang Leo dapat menjadi teman yang fantastis jika kamu memuji dan memberi mereka perhatian secara konsisten. Ew. Namun, jika kamu mencoba untuk menyepelekan mereka, mereka akan berubah dari seorang teman menjadi seorang frenemy. Ketika Leo menjadi seorang frenemy, kamu akan merasa seolah-olah kamu menjauh darinya. Seorang Leo selalu memiliki pengikut dan mereka dapat dengan mudah membuat pengikutnya itu melawan kamu. Wew.
Advertisement
Sagittarius
Dalam beberapa hal, Sagittarius adalah seorang frenemy sehingga mereka nggak terlalu dekat dengan temannya dan dapat memutuskan hubungan dengan mudah jika hubungan itu nggak menyenangkan lagi. Hal tersebut ditunjukkan ketika mereka memotong ucapan seorang teman. Mereka kerap melontarkan kritik keras tanpa diminta.