Fimela.com, Jakarta Hari Tanpa Bayangan telah menjadi momen yang begitu menarik perhatian. Fenomena yang terjadi dua kali dalam setahun ini pun harus kamu ketahui dampaknya, karena akan terus kamu rasakan setiap tahunn.
Di tahun 2018 ini, Hari Tanpa Bayangan terjadi pada tanggal 21 Maret dan fenomena yang sama dipresdiksi akan kembali terjadi pada 23 September mendatang.
Terkait dampaknya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) RI, menjelaskan berbagai dampak yang muncul dari fenomena Hari Tanpa Bayangan. Pertama adalah sinar matahari menjadi lebih terik.
BACA JUGA
Ya, di Hari Tanpa Bayangan matahari akan berada tepat di atas kepala dan akan lebih tebih terik (~9%) dibandingkan saat solstice, yaitu saat matahari berada di titik paling selatan atau paling utara dan menandai tibanya puncak musim dingin atau musim panas.
Kedua, dampak dari fenomena Hari Tanpa Bayangan adalah akan adanya perubahan musim. Ya, perubahan posisi matahari rupanya bedampak pada musim di berbagai negara termasuk musim kering-basah di Indonesia.
Advertisement
Fakta Hari Tanpaa Bayangan di Indonesia
1. Tak Hanya Terjadi di Pontianak
Pontianak menjadi salah satu wilayah Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa. Tetapi, hari tanpa bayangan tak hanya terjadi dan di rasakan di sana, wilayah yang berdekatan dengan garis ekuator seperti Bonjol, Bontang, Riau, Parigi Moutong, Kepulauan Kayoa, Amberi, Gebe, dan sebagainya juga merasakan fenomena ini.
2. Tak Semua Bayangan Lenyap
Meski disebut hari tanpa bayangan, namun tak semua bayangan akan benar-benar lenyap. Perlu dicatat, jika bayangan yang hilang adalah dari benda-benada yang berdiri tegak saja.
3. Bikin Galau
Hari tanpa bayangan tak hanya membuat orang antusias dengan fenomenanya, tapi juga menjadikan momen ini sebagai agang begalau ria. "Hari ini adalah hari tanpa bayangan. Cocok banget nih buat yang belum bisa move on. Seharian tanpa bayang-bayang doi. 😀😀," tulis akun @ipangwahid di media sosial.