Fimela.com, Jakarta Memutuskan untuk pacaran tidak berarti sekadar mendapat teman chatting atau teleponan sepanjang waktu. Bukan pula dapat sekadar teman jalan, teman berantem, teman bermesraan. Pacaran itu juga proses meleburkan dua hati, dua pemikiran, serta dua kebiasaan yang berbeda untuk jadi kesatuan yagn harmonis.
BACA JUGA
Advertisement
Dengan modal cinta dan visi misi yang sama, serta keinginan kuat untuk terus menjalaninya bersama, hubungan tersebut pasti bisa dipertahankan. Namun satu hal yang pasti terjadi seiring berjalannya waktu adalah perubahan sifat. Tak jarang semakin menyelami pribadinya, yang ada kamu akan semakin menemukan sisi buruk dari dirinya.
Hatimu mungkin berkeinginan untuk menerima itu sebagai bagian dari dirinya, sambil perlahan berharap dia akan berubah. Tapi, satu hal yang harus kamu tahu adalah, alih-alih mengubahnya jadi lebih baik, penerimaan itu lama kelamaan akan menjadi gerbang yang membawamu pada kekerasan dalam hubungan.
Jika hubungan yang kamu jalani memiliki indikator kekerasan di dalamnya, segera hindari! Kamu takkan bisa mengubahnya, yang ada kamu membuang waktumu sia-sia.
Advertisement
Ciri Pacar yang Cuma Membuang Waktumu Sia-sia
Dia masih memikirkan tentang bagaimana yang dia mau di berbagai kondisi, bukan tentang bagaimana hubungan kalian bisa terus berjalan harmonis. Misal; kalian sedang menghadapi masalah lalu dia memilih diam berhari-hari dengan dalih meredam kemarahan, sementara di sisi lain kamu bertanya-tanya apa yang terjadi. Apakah itu bukan egois, namanya? Dia hanya memikirkan bagaimana cara meredam amarahnya, tapi tidak memikirkan kalau kamu juga bisa berpikiran macam-macam dan gelisah karena sikap diamnya.
Dia senang menceritakan tentang dirinya sendiri tapi selalu menyepelekan ceritamu. Cerita-cerita dengan pasangan itu salah satu bagian terseru dalam menjalin hubungan. Sayangnya, kamu tak bisa merasakan keseruan ini jika bersama dengan orang yang salah. Karena dia hanya senang menceritakan tentang dirinya, dia hanya senang didengarkan tapi tak pernah punya waktu untuk menyimak ceritamu. Kalau dalam hubungan jangka panjang, apa kamu mau menghabiskan sisa hidupmu dengan pasangan yang demikian?
Alih-alih memberi dukungan, dia hanya gemar memberimu kritik pedas tanpa solusi. Kritik itu baik, tapi kritik yang seperti apa? Kalau dia mengoreksi kekuranganmu sampai membuat daftarnya dengan detail, tapi tak memberikan solusi untuk memperbaikinya, itu namanya bukan mendukung, tapi hanya senang menjatuhkan.
Pacaran Sama Cowok yang Begini Cuma Membuang Waktu
Sekalipun dia memberimu dukungan, kata-katanya terdengar lebih seperti ingin menyakiti dibanding menyemangati. Nah, ini walaupun tampak sedang memberi dukungan kepadamu, tapi dukungan yang tak tulus bisa saja malah berbalik menyakiti. Misal, kamu mengikuti tes TOEFL itu ke berapa kalinya, lalu dia bilang, "Semangat ya, sayang. Harus berhasil kali ini, jangan payah masa gagal terus." Apakah itu sebuah dukungan? Kenapa dia tak mengatakan "Semangat ya, sayang. Kali ini kamu pasti berhasil!" saja? Beda, kan, keduanya?
Dia suka mengungkit apa-apa yang dia beri dan lakukan untuk kamu. Namanya pacaran, wajar saja kalau kamu berbuat sesuatu untuk membantu dia, begitu pula jika dia berbuat sesuatu untukmu, kamu pun akan merasa wajar kan? Lain hal jika di kemudian hari, dia mengungkin apa yang sudah dia lakukan untuk kamu. Itu sih tidak wajar!
Sudahlah, kalau pacar kamu sekarang kelakuannya seperti ini, jangan buang waktumu untuk berusaha mengubahnya. Cuma dia sendiri yang bisa membuang toxic dalam dirinya, itupun kalau dia sadar dan mau berubah demi kamu.