Fimela.com, Jakarta Ada banyak pilihan untuk menjalani Keluarga Berencana (KB). Anda yang sudah menikah mungkin lebih memilih KB non-hormonal yang nggak akan memberikan efek samping irregular period dan juga naik/turunnya berat badan.
BACA JUGA
Advertisement
Salah satu KB non-hormonal merupakan intra uterine device (IUD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan KB spiral. IUD berupa perangkat berbentuk huruf T kecil yang fleksibel dimasukkan ke dalam rahim lewat vagina.
Ada dua jenis IUD, yakni terbuat dari tembaga dan hormonal. IUD tembaga mampu mencegah kehamilan hingga 12 tahun. IUD hormonal berupa melepaskan hormon progestin (hormon progesteron untuk pencegahan kehamilan). Dalam kasus ini, melindungi Anda dari kehamilan selama tiga sampai enam tahun.
Penggunaan IUD bisa dihentikan bila Anda memutuskan ingin hamil. Dokter akan melepaskan KB spiralkapan saja. Melansir laman The Insider, Kamis (15/3/2018), begitu sudah dilepas, Anda bisa hamil.
Salah satu pertanyaan paling umum yang menghinggapi wanita tentang IUD, apakah masih bisa bercinta saat memakainyaAnda tetap bisa bercinta menggunakan KB spiral. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sesi bercinta nyaman.
Advertisement
Perhatikan senar tipis
Ada senar tipis yang menjuntai dari IUD. Senar tersebut berfungsi mengeluarkan IUD dari vagina. IUD bisa saja bergeser.
Untuk itu, Anda harus memeriksanya setiap bulan demi memastikan IUD berada pada posisi yang benar.
Perdarahan setelah bercinta
Satu hal yang harus diketahui, perdarahan setelah seks lebih sering terjadi saat menggunakan IUD. Kondisi ini bisa terjadi karena IUD hormonal menipiskan lapisan rahim.
Tak ayal, perdarahan dapat terjadi, baik saat Anda menstruasi dan usai bercinta.
Penulis: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com