Fimela.com, Jakarta Kekuatan media sosial telah membantu menyelamatkan nyawa seorang gadis pengidap leukemia di Cina. Seorang netizen baik hati berhasil membantu menyelamatkan nyawanya setelah mengalami infeksi hebat yang hampir membuatnya meninggal dunia.
Melansir laman NextShark, gadis bernama Song Shurui itu mengalami infeksi paru-paru setelah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang pada Dsember 2017 lalu. Usai menjalani transplantasi itu, ia pun mengalami demam hebat yang mengancam jiwanya.
Shurui pun kemudian dipindahkan ke ruang perawatan intensif, dan dokter menyatakan jika gadis berusia 17 tahun itu memiliki kesempatan kecil untuk selamat.
Usai dokter nyatakan hal tersebut, ibunya pun tak berhenti menangis dan terus berada di samping putri tercintanya. "Saya tak percaya putri saya akan meninggal. Saya ingin mencoba segalanya sampai kekuatan terakhir saya," ujar sang ibu.
BACA JUGA
Mencoba mencari berbagai cara untuk kesembuhan anaknya, sang ibu pun menemukan jika satu-satunya obat yang bisa meredakan gejala akun yang dialami putrinya adalah dengan cidofovir, adalah adalah obat yang mengandung cito megalo virus (CMV) yang dapat membunuh HPV.
Sayangnya obat tersebut tak tersedia di daratan Cina. Tanpa pikir panjang, ia pun mencoba menyelesaikan masalahnya dengan mencoba meminta bantuan kepada orang lain lewat media sosial.
Advertisement
Seorang Tak Dikenal Menolong
Lewat media sosial, usaha sang ibu untuk anaknya yang sedang koma itu pun terjawab. Seorang tak di kenal asal Samaria yang melihat masalah kesehatan Shurui datang untuk membantu.
Suatu hari, saat seseorang menelpon untuk menginformasikan obat tersebut pada pukul dua tengah malam, ibu Shurui terus menangis dan meminta tolong agar anaknya diselamatkan.
Berkat sumbangan netizen di media sosial, obat tersebut pun akhirnya berhasil didapatkan dan diberikan kepada Shurui. Beruntungnya, obat itu ternyata benar-benar ampuh dan membuat kondisi Shurui berangsur pulih.
"Saya benar-benar memberi hormat kepada semua orang yang membatu saya membeli obat ini. Tanpa mereka, anak perempuan saya mungkin sudah meninggal dunia dan saya tak bisa membayangkan bagaimana saya bisa menjalani hidup tanpanya. Mungkin saya ikut dengannya," ujar ibu tersebut.