Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin pernah dengar pendapat yang mengatakan sekali orang berselingkuh, dia akan tetap selingkuh. Pendapat tersebut bisa jadi sangat subjektif atau berdasar pada dendam pribadi. Namun kini, pendapat tersebut bukan sinisme semata.
BACA JUGA
Advertisement
Sebuah penelitian ilmiah yang dilangsungkan di Archives of Sexual Behavior menunjukkan bahwa ada kebenaran terhadap kepercayaan tentang pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa pada pasangan tidak menikah yang selingkuh dalam satu hubungan memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk selingkuh lagi di hubungan selanjutnya.
Lebih mengejutkan lagi diungkapkan dalam penelitan ini bahwa seseorang yang dikabarkan pernah punya pasangan yang selingkuh di hubungan sebelumnya, kemungkinannya dua kali lebih besar untuk memiliki pasangan yang juga pernah selingkuh di hubungan selanjutnya.
Tak hanya itu, orang-orang yang telah diselingkuhi sebelumnya berpotensi empat kali lebih besar menaruh rasa curiga pada pasangan mereka di hubungan selanjutnya.
Untuk mendapatkan hasil penelitian, sebanyak 484 orang (68 persennya adalah wanita) yang belum menikah diminta untuk menyelesaikan survei setiap empat sampai enam bulan selama lima tahun. Survei dikirim melalui pos dan berisi pertanyaan seperti, "Apakah kamu memiliki hubungan seksual dengan seseorang selain pasanganmu sejak kamu mulai berkencan?"
Advertisement
Kenapa Orang yang Pernah Berselingkuh Memiliki Kecenderungan Untuk Terus Berselingkuh?
Hasilnya, sebanyak 44 persen dari mereka menjawab akan berhubungan seksual dengan seseorang yang bukan pasangannya. Sementara itu, 30 persen lainnya menemukan bahwa pasangannya berselingkuh.
Penelitian di atas juga didukung dengan hasil penelitian sebelumnya pada tahun 2016. Menurut penelitian yang ditemukan di Nature Neuroscience, ada hubungan erat antara otak dan ketidakjujuran yang menyebabkan mengapa orang yang selingkuh akan tetap jadi tukang selingkuh.
Ketika seseorang berbohong, amigdala diaktifkan untuk memberi reaksi negatif berupa rasa malu atau bersalah. Amigdala sendiri merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi. Nah, setiap kali orang itu berbohong, respons amigdala melemah.
Mereka mungkin akan merasa bersalah pada saat pertama kali berbohong. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya kebohongan yang diucapkan, otak orang tersebut akan mengalami adaptasi dan merasa nyaman dengan kebohongan yang biasa dilakukannya.
Jadi, begitulah kira-kira gambaran mengenai kenapa orang yang pernah berselingkuh bakalan cenderung mengulangi perselingkuhan tersebut?
Â
Sumber: Brilio.net
Penulis:Â Ismarlina Mokodompit