Fimela.com, Jakarta SNMPTN menjadi momen paling ditunggu dan mendebarkan bagi para siswa yang baru saja lulus SMA. Selain mendaftarkan diri, para siswa melalui sekolahnya pun harus melakukan pengisian PDSS, yaitu sistem informasi penyimpanan data nilai rapor siswa.
Bicara soal PDSS, ternyata sampai tanggal yang telah ditentukan, ada banyak sekolah dari seluruh Indonesia yang tak melakukan tahapan wajib ini. Ya, jika kamu tak melakukan pengisian PDSS, maka tak akan bisa mengikuti SNMPTN.
Melansir laman Liputan6, proses pengisian dan verifikasi PdSS dimulai sejak 13 Januari - 10 Februari 2018. Sampai tanggal 9 Februari 2018, data statistik jumlah sekolah yang telah mengisi PDSS sebanyak 17.889 dan sekolah yang sudah melakukan finalisasi sebanyak 10.152.
BACA JUGA
Dari jumlah tersebut, ada 2.293.513 siswa yang datanya telah diisikan namun, baru 648.104 siswa yang melakukan verifikasi data PDSS. Selain itu sebanyak 8.224 sekolah pun belum mengisikan data para siswanya.
Terkait hal tersebut, data statistik PDSS menyebut jumlah sekolah yang paling banyak tak mengisi adalah dari Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.397 sekolah. Selain Jawa Barat, ada 1.118 sekolah dari Jawa Timur yang tak mengisi PDSS, 830 sekolah dari Jawa Tengah, 588 sekolah di Sumatera Utara, dan 409 sekolah dari wilayah Banten.
Advertisement
Kendala Pengisian PDSS
Jika melihat proses SNMPTN, rasanya terlihat rumit. Berbagai masalah umum dan teknis pun harus dihadapi sekolah dalam proses pengisian dan verifikasi PDSS.
Dari proses tersebut, beberapa masalah yang muncul dan disampaikan kepada panitia melalui helpdesk, call center, hallo, dan menu bantuan di laman PDSS adalah lupa password, perubahan akreditasi, NPSN, dan lainnya.