Fimela.com, Jakarta Difteri, penyakit menular yang disebabkan infeksi pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Penyakit ini cukup berbahaya karena bisa menghilangkan nyawa.
BACA JUGA
Advertisement
Bukan cuma harus diwaspadai anak-anak, tapi orang dewasa juga perlu, lho! Makanya, penting banget untuk mempelajari cara mencegah penularan dan juga gejala awal.
Gejala awal munculnya difteri sangat beragam. Mulai dari demam, nyeri di tenggorokan, sampai timbulnya pembengkakan di leher. Gejala fisik yang terakhir disebut kemudian melahirkan istilah bull neck atau leher yang membengkak seperti leher banteng.
Selain itu, bull neck yang diakibatkan oleh difteri dapat dipastikan dengan terlihatnya pseudomembran atau selaput berwarna putih keabu-abuan di tenggorokan.
Advertisement
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
Dinukil dari Medical News Today, pseudomembran dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Jika selaput meluas ke laring, maka suara serak dan batuk akan bertambah parah. Membran tersebut juga bisa meluas ke bawah sistem pernapasan hingga paru-paru.
Waspada terhadap penyakit difteri bukan hanya berlaku bagi orang yang tinggal di daerah yang rawan terinfeksi. Anda juga perlu berhati-hati sejak dini. Cara mengantisipasinya dengan melakukan imunisasi vaksin DPT. Meski memberikan efek demam pada anak maupun orang dewasa, imunisasi ini sebaiknya Anda segerakan.
Untuk menghindari kemunculan bull neck atau pembengkakan leher sebagai gejala difteri, Fiona juga menyarankan agar Anda selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Apabila gejala-gejala di atas mulai terlihat, segeralah periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Fiona menjelaskan masa inkubasi penyakit difteri rata-rata terjadi selama 2 hingga 5 hari dengan rentang 1 hingga 10 hari. Gejala awal lainnya bisa melalui flu biasa, badan terasa lemas, dan menurunnya nafsu makan.