Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan asmara memang idealnya hanya dijalani berdua tanpa intervensi dari pihak manapun. Sebab tiap bentuk "gangguan" dari luar akan berpeluang mengganggu stabilitas hubungan itu sendiri, apalagi yang mengganggu adalah mantan.
BACA JUGA
Advertisement
Mantan yang mengganggu hubungan baru akan mengganggu stabilitas karena juga diperburuk oleh faktor sentimen. Siapa sih yang nggak kesal kalau ada mantan masih mengganggu dia saat sudah menjalin hubungan yang baru? Dalam kondisi ini, biasanya yang paling terganggu adalah pacar barunya, sih. Coba bayangkan, kalau hubungan kamu dan pacarmu terganggu mantannya? Kesal, kan?
Nah,sekesal-kesalnya kamu menghadapi mantannya pacarmu, utuk menghadapi situasi tersebut, kamu perlu berpikir dengan kepala dingin. Nggak bisa gegabah mengambil tindakan sekalipun tujuannya adalah menjaga hubunganmu dari gangguan.
Advertisement
Tahan, jangan terpancing dalam jebakan yang dia buat
Seberapapun kamu merasa terganggu oleh dia, jangan sampai kamu gegabah mengambil tindakan. Hitung-hitung melatih kesabaran dan menenangkan langkahmu selanjutnya, sebaiknya memang kamu tahan dulu, apalagi jika semuanya masih sebatas asumsi.
Cermati terlebih dahulu, kumpulkan bukti
Biar nggak cuma omong kosong kalaupun kamu protes mengenai hal ini, bukti-bukti itu sangat diperlukan. Makanya kamu harus terlebih dulu mencermati tindak tanduknya dan bagaimana pola permainannya, sampai terlihat cukup jelas apa sebenarnya maksud dari balik semua ini.
Advertisement
Sodorkan bukti-bukti itu ke hadapan pacarmu
Paling enak membahas sebuah kesalahan itu memang kalau ada bukti, kalau nggak ada bukti sih itu akan lebih cocok dibilang prasangka buruk. Kalau ada bukti, dia juga akan lebih sulit berbohong, sebaliknya kalau nggak ada bukti.
Jelaskan kenapa bagimu itu mengganggu, sampaikan padanya apa yang bisa dia bantu
Inilah pentingnya kamu tenang sejak awal. Kamu nggak cuma harus memarahi pasanganmu atau mantannya atas apa-apa yang kamu rasa salah, tapi kamu juga harus bisa menjelaskan dengan sebaik-baiknya, kenapa itu salah. Tanpa emosi semuanya akan lebih baik dan lebih mudah dicerna.
Advertisement
Belum ada perubahan? Atau malah semakin menjadi-jadi? Beri dia teguran
Bukan teguran dalam arti melabrak atau membicarakan soal ini secara langsung. Hmm, mungkin suatu saat kamu perlu membicarakannya secara langsung, tapi untuk saat ini lebih baik kamu mengingatkan pacarmu bahwa kalian punya komitmen, kalian punya tanggung jawab untuk saling menjaga dan memberikan yang terbaik. Caranya? Perkuat bonding kamu dan pacarmu, lakukan yang terbaik seakan-akan "godaan" di luar sana itu nggak ada.
Atur strategi, tebalkan hatimu biar nggak mudah rapuh!
Tentu saja kamu harus kuat kalau mau mempertahankan hubungan kalian. Ini ujian. Kalau lulus, kalian naik level. Sekarang tinggal kamu pilih, mau berhenti di sini atau lanjut sampai ke level-level selanjutnya?
Advertisement
Nggak bisa dimusuhi, coba jadikan dia teman
Dia bakalan semakin menjadi-jadi kalau kamu memusuhinya, makanya lebih baik kalau kamu jadikan teman. Memang susah, tapi kalau kamu bisa berteman dengannya, secara nggak langsung kamu terlatih untuk mendengar dan memahami dia. Dengan sikap itu mungkin mantanya pacarmu bisa belajar untuk lebih menghargai kamu seperti yang kamu butuh karena diapun pasti belajar mengerti kamu. Siapa tahu kesalahpahaman antara kamu dan mantannya pacarmu terselesaikan tanpa perlu ribut-ribut. Kamu akan menang dengan cara yang elegan!