Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih kamu ngebayangin suara atau logat berbicaramu berubah secara tiba-tiba dan tak bisa kembali seperti semula? Ternyata itu adalah hal yang mungkin terjadi, dan seorang mantan putri kecantikan Amerika Serikat bernama Michelle Myers adalah orang yang mengalaminya.
Bukan hal yang menyenangkan, Myers mengtakan bahwa perubahan suranya itu telah membuatnya mendapat kesulitan. Logat bicaranya pun berubah 180 derajat, ia yang orang Amerika kini berbicara dengan aksen british. Ya, tentu orang-orang di sekitarnya merasa merasa aneh saat mendengarnya.
Perubahan suara dan logat bicaranya bukan tanpa sebab, rupanya sebelum mengalami perubahan tersebut, ia sempat mengalami insomnia dan merasakan sakit kepala yang hebat. "Saya sempat sakit kepala dan ketika aku bangun, suara saya berubah dan sungguh berbeda," jelasnya seperi dilansir dari laman Dailymail.
BACA JUGA
Berhari-hari hingga berminggu-minggu, suaranya tak kunjung kembali, orang-orang terdekatnya pun menyarankan dia untuk mengunjungi dokter, namun ia takut jika harus menerima sesuatu yang tak beres terjadi pada dirinya.
Seminggu setelah perubahan suaranya terjadi, Myers pun akhirnya bisa pulih dan menemukan kembali suara aslinya. Namun tiga tahun kemudian hal serupa kembali terjadi dan ia berbicara dengan aksen Australia. Selain itu ia juga mengalami keanehan di mana telinga dan matanya yang tak berfungsi dengan baik. Apa yang sebenarnya terjadi pada Myers?
Advertisement
Sindrom Langka
Setelah kembali mengalami keanehan di dirinya, akhirnya Myers memberanikan diri mengunjungi dokter dan mengetahui jika dirinya mengalami sindrom langka. Accent Syndrome atau sindrom aksen adalah kasus yang menimpa dirinya.
Sindrom ini menyebabkan perubahan gaya bicara. biasanya sindrom ini seringnya disebabkan oleh kerusakan orak akbat stroke atau cedera otak traumatis. Selain itu multiple sclerosis dan gangguan konversi juga jadi penyebabnya. Sejauh ini hanya ada 150 kasus di seluruh dunia.
Kini wanita yang pernah menyabet penghargaan Miss Black Austin Texas itu pun berusaha berdamai dan menerima keadaan dirinya, meski masih ada rasa sedih di mana ia merasa kehilangan diri yang sesungguhnya.
"Saya punya keluarga dan teman-teman luar biasa, yang membantu saya untuk sadar bahwa saya masih menjadi orang yang sama dengan suara yang terdengar berbeda. Kadang saya melihat video-video saya yang lama meski membuatku sedikit terluka," katanya.