Fimela.com, Jakarta Cuaca mendung di tengah musim dingin kerap kali membuat seseorang menjadi malas untuk beraktivitas, apalagi kalau harus keluar rumah dan menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Tapi hal itu nggak berlaku untuk bocah laki-laki ini, yang tetap semangat pergi ke sekolah di tengah dinginnya salju yang membuatnya membeku saat sampai di sekolah.
Ia adalah Wang Manfu, bocah berusia 10 tahun ini menjadi tertawaan dan viral di media sosial karena alis dan rambutnya terlihat membeku saat di sampai di sekolah. Selain rambut dan alisnya, pakaian yang dikenakan Manfu pun dipenuhi es dan membuatnya kedinginan sampai pipinya memerah.
BACA JUGA
Hal itu terjadi karena Manfu harus menempuh perjalanan sejauh 2,8 km untuk sampai di sekolah dengan berjalan kaki. Membutuhkan waktu lebih dari satu jam, ia pun harus melewati pegunungan berbatu dan sangat dingin
Meski begitu, Manfu tak patah semangat untuk bersekolah meski harus melewati perjalanan panjang setiap hari. Di sekolah, ia pun dikenal sebagai murid yang giat belajar dan sangat baik. Nah yang seperti ini nih harus jadi panutan generasi muda.
Tak sampai di situ, yang harus kamu tahu dari kegigihan seorang Manfu ia adalah murid yang baik dan pintar. Ia pun memiliki cita-cita besar menjadi seorang polisi dan memiliki penghasilan yang cukup untuk membantu kesembuhan neneknya yang sakit.
Advertisement
Bantuan untuk Manfu
Sosok Manfu menjadi populer di media sosial setelah foto dirinya yang membeku menjadi viral. Kisahnya yang mengharukan pun mengundang banyak orang ingin memberikan bantuan untuknya.
Yunnan China Youth Development Foundation pun membuat sebuah kampanye untuk memberikan sumbangan untuk Manfu. Dari kampanye tersebut, mereka berhasil mengumpulkan $50.397 (Rp. 670,7 juta) untuk membantu Manfu dan membelikan mantel musim dingin dan pakaian hangat lainnya.
Saat ini Manfu tinggal dengan kakak dan neneknya yang sakit. Salah satu alasan itulah yang membuat Manfu ingin cepat bekerja dan bisa menghasilkan uang untuk membantu kesembuhan neneknya.
Selain dengan kakak dan neneknya, Manfu juga tinggal dengan ayahnya yang seorang pekerja migran dan pulang ke rumah setiap 4-5 bulan sekali. Sedangkan ibunya pergi meninggalkan manfu dan keluarganya sejak setahun lalu.