Fimela.com, Jakarta Peringatan akan terjadinya Tsunami sempat menghebohkan masyarakat dunia usai terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,8 SR di Gulf of Alaska, pukul 16.31 WIB, kemarin (23/1/2018). Namun peringatan potensi terjadinya Tsunami telah dicabut.
Meski begitu, melansir laman The New York Times, Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka melihat adanya gelombang Tsunami kecil, dengan ketinggian kurang dari delapan inci. Menurut pengamatan mereka, gelombang tersebut muncul di beberapa kota seperti Alasaka, Kodiak dan Seward.
BACA JUGA
Sebelumnya setelah gempa dahsyat terjadi, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) menginformasikan bahwa guncangan hebat iru berpotensi Tsunami. Beberapa wilayah seperti pantai barat Amerika Utara, meliputi Alaska, Vancouver, dan beberapa kota pantai barat Kanada, Negara Bagian Washington AS, California, hingga Hawai disebut menhadi wilayah yang terkena dampak Tsunami.
"Berdasarkan semua data, gempa tersebut mungkin dapat menghasilkan tsunami yang dapat merusak daerah pesisir hingga jauh dari pusat gempa. Tsunami diperkirakan akan terjadi tiga jam ke depan," ujar pihak US Pacific Tsunami Warning Center.
Beruntungnya, setelah ditunggu beberapa jam, potensi Tsunami yang telah membuat banyak orang ketakutan itu tak terjadi. Masyarakat yang tinggal di Alaska dan sekitarnya pun sempat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.
Mereka disebut ada yang mendaki ke Gunung Pilar juga memarkirkan kendaraan mereka di toko-toko yang berada di tempat lebih tinggi. Setelah menunggu kurang lebih empat jam, imbauan terjadinya Tsunami pun dicabut.