Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan memiliki fasenya sendiri, dan setiap fase memiliki problematikanya sendiri. Di 6-12 bulan pertama, misalnya, saat hubungan asmara berada dalam fase honeymoon. Biasanya nggak ada problematika berarti, namun di fase ini fondasi hubungan terbentuk. Jadi, meski terkesan mudah karena banyak indah-indahnya, fase ini tetap penting untuk dilalui dengan baik.
BACA JUGA
Advertisement
Lepas dari fase honeymoon biasanya kekuatan hubungan mulai teruji. Pasalnya, romansa yang ada kemarin-kemarin perlahan akan menghilang saat memasuki tahun kedua. Pasangan akan menjalaninya dengan lebih realistis, dan itu juga berarti para pasangan harus siap dengan berbagai konflik yang mungkin mulai menyerang.
Tahun kedua bisa jadi masa-masa genting bagi hubungan. Jika pasangan nggak bekerja sama untuk menyesuaikan diri, maka tahun kedua bisa jadi akhir yang kelam bagi hubungan yang terjalin. Untuk itu, waspadalah terhadap masalah-masalah yang ada, jangan sepelekan karena itu bisa menumpuk dan jadi masalah besar. Beberapa di bawah ini nih masalah yang kerap muncul di tahun kedua hubungan.
Advertisement
1. Jenuh yang menjadi-jadi
Memasuki tahun kedua, komitmen kamu dan pasangan akan benar-benar diuji. Berakhirnya fase honeymoon akan membuat hubungan terasa membosankan. Kata menyerah selalu terngiang-ngiang di benak, namun rasa bosan itu sebenarnya nggak perlu diselesaikan dengan putus. Kamu dan dia hanya butuh suasana baru, dan kalian bisa menciptakannya bersama.
2. Mulai terasa banyak perubahan
Setelah lewat fase honeymoon, kamu dan pasangan akan semakin banyak menunjukkan sifat asli yang selama ini belum pernah tampak. Atau sebenarnya, sudah pernah tampak tapi masih dimaklumi karena pengaruh "fase honeymoon" kemarin. Sekarang sih, lebih realistis.
Advertisement
3. Adanya kebimbangan tentang ke mana hubungan ini mau di bawa
Sebelum-sebelumnya mungkin kamu dan pasangan bisa berpikir jauh ke depan dengan mudah. Setelah masuk tahun kedua, mikirin masa depan sudah nggak semudah sebelumnya. Ada faktor-faktor yang jadi pertimbangan, termasuk sifat-sifat dan kebiasaan yang baru bermunculan; cocokkah kalian jika hidup bersama selamanya?
4. Masalah orang ketiga pun rentan hinggap pada hubungan di tahun kedua
Dengan rasa bosan, perubahan yang tampak di diri satu sama lain, dan kebimbangan akan masa depan hubungan yang menggerayangi, banyak sekali celah tercipta untuk orang ketiga. Makanya, tahun kedua ini rentan sekali perselingkuhan. Hati-hati, jangan sampai lengah!
Advertisement
5. Saling menyesuaikan diri dengan harapan dan impian masing-masing
Terlepas dari itu semua, sebenarnya tahun kedua ini adalah momen untuk menyesuaikan diri terhadap hal-hal mendasar dalam diri satu sama lain. Sifat, kebiasaan, harapan, imipian masing-masing akan tampak di sini. Bukan soal hubungan, tapi kalian sebagai individu. Sebagai individu, bisakah kalian menyesuaikan diri terhadap satu sama lain? Jika bisa, maka 'jabatan' sebagai pasangan takkan sulit kalian emban. Hubungan kalian akan terus melaju, mungkin ke arah yang diharapkan.