Fimela.com, Jakarta Di balik orang yang susah move on, selalu ada mantan yang risih dan serba salah menghadapinya. Jadi pihak yang pertama memang terkesan menyedihkan, namun jadi pihak yang kedua tadi pun juga nggak sepenuhnya enak.
BACA JUGA
Advertisement
Punya mantan yang susah move on dari kita itu bukan semata-mata kita benar atau kita baik atau dia secinta itu sama kita. Di satu sisi, itu memang semacam ego feeding bagi kita. Namun di sisi lain kedewasaanmu pun dipertaruhkan. Bagaimana kita harus menghadapinya?
Bisa saja sih kita menolaknya mentah-mentah, apalagi jika semasa pacaran dia banyak menyakiti hati kita. Tapi tentu saja itu bukan cara yang bijaksana.
Well, kita tetap bisa menolak dan memberinya pelajaran dengan cara yang baik kok.
Advertisement
Yang pasti, kamu harus hati-hati dalam bersikap
Dalam keadaan seperti ini, perasaannya pasti sangat rapuh. Meski kamu nggak berkewajiban menjaga hatinya lagi, tapi bukan berarti kamu bebas memperlakukan dia seenaknya. Bersikap baiklah karena kamu memang harus bersikap baik kepada siapa saja. Momen ini akan banyak menunjukkan kualitas dirimu.
Pikirkan apa yang kamu mau untuk dirimu sendiri
Renungkan dulu maumu bagaimana. Apakah benar kamu sudah nggak ingin bersamanya? Apa kamu sudah nggak menginginkan dia sama sekali? Apa nggak ada lagi yang perlu kalian perjuangkan bersama? Atau sebenarnya kamu masih ingin bersamanya, tapi ada sesuatu yang harus berubah?
Advertisement
Utamakan kebahagiaanmu
Kebahagiaanmu nomor satu. Sekalipun kalian masih menjadi pasangan, kebahagiaan individu tetap harus diutamakan. So, utamakan kebahagiaanmu dulu. Jika dia sendiri nggak bisa support kamu untuk mendapat kebahagiaanmu, ya untuk apa bersama?
Kalau memang kamu sudah nggak bisa bersamanya, bicarakan baik-baik
Semalas apapun kamu untuk bicara lagi padanya, kamu tetap harus bicara. Setidaknya, dia harus mendengar penjelasan darimu langsung tentang mengapa hubungan kalian sudah nggak bisa dilanjutkan. Mungkin dengan begitu, dia akan belajar memahami.
Advertisement
Meski sulit baginya untuk menerima, tapi jangan sampai kamu melakukan sesuatu yang menyakiti hatinya
Bukan tugasmu untuk mendampinginya sampai dia bisa menerima, dia memang harus pelajari itu sendiri. Tapi setidaknya, pastikan kamu nggak melakukan sesuatu yang menyakiti hatinya. Jangan mentang-mentang dia sedang "meminta-minta" padamu, lalu kamu berlaku seenaknya.