Sukses

Lifestyle

Editor Says: Seks Jadi Alasan Buat Selingkuh?

Fimela.com, Jakarta Pernikahan bukan cuma perkara mengikat janji dan hidup bareng. Tapi (mungkin) juga soal membina hubungan seksual dengan lawan jenis. Kalau sudah bicara ke ranah ini, seks pasti jadi topik yang pertama muncul di benak kamu. 

Seks, sudah pasti semua orang tahu, bukan cuma soal menjawab kebutuhan biologis, tapi juga bisa mempererat hubungan antar suami istri. Pernikahan bukan suatu hal yang langgeng menurut saya. Soalnya, kapan pun cinta bisa redup karena berbagai alasan. 

Kalau ada pernikahan yang retak, bahkan sampai cerai, banyak orang yang langsung bertanya; "siapa yang selingkuh?" Perselingkuhan memang bukan jadi satu-satunya alasan hubungan rumah tangga kandas di tengah jalan. Tapi, nggak tahu kenapa, saya sering banget mendengar perceraian terjadi lantaran ada yang serong kanan dan kiri. 

Saya belum menikah. Teman yang menikah dan cerai pun nggak banyak. Tapi, ada banyak cerita kelam yang saya dengar soal perselingkuhan ini. Saya jadi bertanya-tanya, seberapa banyak orang cerai karena ada yang selingkuh? 

Ternyata, Buss & Shackelford membuat sebuah penelitian yang menunjukkan, 30-60 persen pasangan menikah di Amerika Serikat terlibat dalam perselingkuhan. Selain itu, situs Truth about Deception menulis, ada banyak penelitian lain yang menunjukkan 2-3 persen dari semua anak di Negeri Paman Sam merupakan hasil dari perselingkuhan. 

Anehnya, mereka nggak tahu kalau selama ini ayah yang mereka kenal bukan ayah biologis mereka. Artinya, perselingkuhan sering banget terjadi. Baik yang ketahuan, maupun yang disembunyikan.

Kamu mungkin mengatakan, penelitian ini nggak merepresentasi kehidupan dan faktanya di Indonesia. Menurut saya, memang betul. Tapi ini bisa jadi contoh penggambaran karena, sebenarnya orang-orang di sini juga memiliki gaya hidup yang sama seperti seks di luar nikah, tinggal bareng tanpa ikatan pernikahan, dan juga selingkuh dari suami atau istri. Cuma, mungkin masih tabu untuk dibicarakan dan nggak ketahuan aja. 

 

Dari Perselingkuhan ke Perceraian

Biasanya, kalau sudah ketahuan selingkuh, pasangan suami istri ini memutuskan untuk bercerai. Mungkin karena alasan inilah, banyak orang yang menganggap hampir semua perceraian karena ada salah satu di antara mereka yang selingkuh. Atau bahkan bisa jadi dua-duanya. 

Pertanyaan yang sering saya tanya ke teman-teman saya yang mengaku terang-terangan mereka selingkuh adalah "kenapa?" Jelas-jelas mereka sudah seharusnya setia dengan satu pasangan. Pernikahan bahkan bukan cuma ikatan di atas kertas, tapi juga dua hati yang berbeda. 

Kalau masih pacara, ya, selingkuh mungkin masih 'wajar.' Tapi, kalau sudah menikah dan masih juga selingkuh, ya bodoh aja, ya kan? Sudah menjalin hubungan beberapa waktu, terus kamu dan pasanganmu yang memutuskan untuk menikah. Punya anak bersama, hidup juga bareng-bareng. 

Itu sudah menjadi keputusan kamu berdua. Mereka. Terus, ngapain selingkuh? Kalau melihat data statistis 30-60 persen dan 2-3 persen tadi, berarti banyak orang yang selingkuh secara fisik. Bukan cuma selingkuh hati, lho! Pertanyaannya, kenapa? 

Pernah dengar, kan, jokes soal si A selingkuh dari suaminya karena lebih terpuaskan hasratnya oleh sang pacar. Selentingan seperti ini nggak cuma sekali-dua kali kamu dengar. Pasti sudah banyak, cuma nggak terlalu digubris saja. 

Terus, kehidupan seks yang buruk ini jadi alasan kenapa mereka selingkuh, dong? Meskipun jawabannya nggak juga, tapi alasan ini juga masuk akal. 

 

Seks Penting Buat Membina Hubungan Rumah Tangga

Nggak usah malu, semua orang butuh seks. Cowok nggak lebih banyak butuh seks ketimbang cewek. Kebutuhan dua-duanya sama. Tapi, banyak hal yang membuat kehidupan seks menurun setelah punya anak dan menikah. 

Seorang Marriege and Family Terapist di Amerika Serikat, Sheri Meyers, Psy.D, menulis di Huffington Post kalau ada banyak alasan kenapa terjadi perselingkuhan, baik secara fisik maupun emosional. 

Pertama karena mereka berdua menikah secara hukum dan agama tapi nggak secara keseluruhan, termasuk kehidupan. Maksudnya gini, banyak pasangan yang cuma tinggal bareng, tapi nggak saling berbagi kehidupan. Si suami sibuk di kantor atau urus bisnis. Sementara istri sibuk urus anak, dengan teman-temannya, atau juga bisa sibuk di kantor. The share an address, but little else. 

kedua, karena mungkin sudah saking 'biasa saja' dan terbiasa dengan kehidupan rumah tangga, sudah nggak ada lagi saling respect dan bahkan suami atau istri nggak pernah appreciate pasangannya. Padahal walaupun menikah, pasangan kamu kan juga tetap ingin dihargai. 

Nah, yang ketiga, karena mungkin terlalu sibuk atau sudah terbiasa tinggal bersama, kamu dan pasangan bukan lagi seperti pasangan tapi cuma roommates. Iya, tinggal bareng. Iya, makan bareng. Iya, bersihin rumah bareng. Tapi nggak melakukan hubungan seks. 

Ini dia yang banyak terjadi, bukan cuma di negeri nun jauh di sana tapi juga di Indonesia. Kalau ada banyak orang menganggap si anu selingkuh karena kehidupan seksnya nggak baik, ya itu bisa jadi alasan. Tapi yang jelas, banyak orang yang lupa untuk menjadi pasangan suami istri ketika sudah hidup bersama dan sibuk dengan urusan kantor serta anak-anak. 

 

 

 

Karla Farhana, 

 

 

Editor Sex and Health

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading