Fimela.com, Jakarta Jangan pernah menganggap remeh rambut yang rontok, jika rambut mengalami kerontokan yang sudah cukup parah, maka nggak ada salahnya untuk kamu memeriksakannya ke dokter. Bicara soal kerontokan rambut seorang wanita asal Malo, Swedia, Theresa Hansson punya cerita yang membuat siapa pun terharu jika membacanya.
BACA JUGA
Advertisement
Sejak usia 14 tahun Therese sudah menderita kelainan pada rambutnya, kelainan tersebut dikenal dengan alopecia areata, yakni penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala dan menyebabkan kerontokan. Tidak hanya rontok, gara-gara penyakit tersebut Therese harus merelakan rambutnya. Ya, ia tak memiliki rambut sehelai pun alias botak.
Awalnya penyakit tersebut memang membuat kepercayaan dirinya menurun drastis. Therese menjadi seorang anak yang sangat tertutup, ia tak berani membuka diri dengan orang lain, selain keluarganya. “Awalnya hanya keluargaku saja yang tahu tentang penyakitku, tapi kemudian aku juga bercerita pada sahabat dekatku,” ujar Therese kepada Bored Panda.
Cukup lama Therese merahasiakan soal rambutnya dari teman-temannya. Meskipun tak sedikit orang yang terlihat penasaran dengan rambutnya. “Aku akan menjadi sangat sensitive jika ada orang yang bertanya tentang rambutku. Selama ini aku cukup pintar menyimpan rahasia soal rambutku ini,” tambah Therese.
Advertisement
Pertama Kali Keluar Rumah Tanpa Wig atau Rambut Palsu
Therese sangat tidak ingin orang lain tahu keadaan rambutnya yang sudah botak. Ia selalu menutupi kepalanya dengan wig atau rambut palsu yang panjang. Meskipun tentu saja setiap orang bisa membedakan mana rambut palsu dan asli. Tapi, Therese selalu punya jawaban yang tepat jika mendapatkan situasi semacam itu.
Suatu hari Therese memberanikan diri untuk menceritakan masalahnya kepada sahabat-sahabatnya. Dan ternyata ia pun mendapatkan dukungan dari sahabatnya, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk keluar rumah tanpa menggunakan rambut palsu.
“Saat pertama kali keluar rumah dengan tidak menggunakan wig, rasanya itu sangat luar biasa. Aku merasa lega dan bangga pada diriku sendiri,” jelas Therese. Ia tak sendirian lantaran ternyata Therese banyak bertemu dengan teman-temannya yang senasib. “Kami bertemu di Facebook dalam kelompok penderita alopecia,” terangnya.
Therese dan sahabat-sahabatnya itu pun memutuskan untuk berpetualang bersama. Mereka pergi ke sebuah kota baru dan melepas wignya. Ternyata keputusannya ini membawa Therese pada sebuah dunia baru. Selain menjadi perawat, berkat kebotakannya ia banyak mendapatkan tawaran sebagai seorang model.
Melalui Instagramnya @instabgtess Therese juga mengajak orang-orang yang menderita alopecia atau kerontokan rambut untuk berani membuka diri, dan membiarkan orang lain melihat diri kamu apa adanya. “Jangan sembunyikan, karena itu hanya akan membuatmu merasa menjadi orang yang lebih buruk. Jadilah dirimu sendiri. Orang-orang yang tak menerimamu apa adanya, mereka tidak akan pernah kamu butuhkan.”