Fimela.com, Jakarta Keputusan Donald Trump yang mengakui Al Quds Al Sharaf (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel menuai kecaman keras dari dunia. Terkait pengakuan tersebut, Kedutaan Besar Amerika Serikat sempat menyampaikan rilis yang keliru terkait posisi Indonesia dalam menyikapi pengakuan Trump atas Al Quds sebagai ibu kota Israel.
Melansir Liputan6, sebelumnya sempat muncul pernyataan dalam rilis resmi Kedutaan AS di Jakarta bahwa pertemuan antara Donovan dengan Menlu Retno Marsudi pada Senin 4 Desember lalu sebagai bentuk 'konsultasi' soal status Yerusalem.
Munculnya kata 'konsultasi' dalam rilis tersebut pun kemudian menimbulkan interpretasi yang salah atas posisi Indonesia dalam menyikapi isu Yerusalem.
"Seakan-akan kita (Indonesia) terlibat dalam proses pengambilan keputusan AS dalam menetapkan Yerusalem menjadi ibu kota Israel. Maka kita memanggil Dubes AS agar mereka mengoreksi hal tersebut," ujar seorang pejabat Kemlu RI yang anonim.
BACA JUGA
Terkait hal tersebut, Dubes AS Joseph Donovan pun menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan tersebut. "Saya sesalkan jika terjemahan sebelumnya tidak akurat," kata Donovan di acara Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Kamis (7/12/2017).
Berkenaan dengan klarifikasi tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap tidak akan ada lagi mis-spekulasi, misinterpretasi terhadap semua prosesi yang sudah dijalankan oleh pemerintah Indonesia. "Karena sejak awal posisi kita sudah jelas dan telah menyampaikan pesan yang sangat keras," tegasnya soal Yerusalem.