Fimela.com, Jakarta Malam minggu nanti mau ke mana nih? Nggak punya pacar, jomblo, pengin buru-buru nikah biar punya pasangan yang selalu bisa diajak ke mana-mana? Yakin kamu mau menikah. Ya, menikah itu bukan cuma soal kesiapan materi lho. Mental kamu juga harus sudah benar-benar siap.
BACA JUGA
Advertisement
Buat orangtuanya yang masih bersama dan bahagia hingga saat ini, maka cobalah tanyakan ke mama dan ayah kamu dulu ketika mereka baru menikah. Pasti banyak hal atau perbedaan yang mereka perdebatkan dan tak mudah untuk mencari solusinya, hingga akhirnya mereka berdua bertengkar dan kadang harus memilih pisah rumah.
Tapi, masalah tersebut untungnya bisa mereka lewati, buktinya mereka bisa bertahan hingga saat ini. Namun, ada pula pasangan yang memutuskan untuk menyerah dan lebih memilih untuk berpisah. Ya, setiap pasangan pada akhirnya memiliki dua pilihan, tetap melanjutkan hubungan dengan menerima semua perbedaan yang ada, atau berpisah baik-baik demi kebahagiaan bersama.
Menikah itu nggak mudah, jadi menikahlah karena kamu siap mental dan materi, bukan karena masalah usia, atau karena teman-teman kamu sudah pada memiliki suami semua. Menikah itu nggak mudah lho, nggak cuma enak-enakan aja. Nggak percaya? Simak aja curhatan pemilik akun Facebook Hanny Dewanti yang saat ini tengah menjadi viral alias perbincangan dunia maya ini.
Advertisement
Curhatan Cewek yang Bilang kalau Nikah Itu Nggak Enak
^^NIKAH ITU ENGGAK ENAK!!!^^
Dedek-dedek gemes yang malam ini menggalau karena sebel sendirian... sebel ngejomblo... patah hati ngeliat gebetan jalan sama yang lain... pengen nyakar tembok liat yang penganten baru anget berduaan...
Dedek-dedek gemes yang malam ini mengharapnkan hujan turun deras sekali... langit kelap-kelip halilintar dan banjir besar melanda agar yang oacaran gak bisa kenvan...
Dedek-dedek gemes yang malam ini menggelar doa khusuk berisi harapan untuk bisa bersanding di pelaminan dan menghapus status jomblo di KTP...
Saya mau kasih tahu sesuatu tentang pernikahan untuk kalian...Dek, nikah itu gak enak.
Nikah itu bukan haha hihi seperti orang pacaran. Nikah itu bukan keseruan kayak pas main rumah-rumahan. Nikah itu bukan hip hip hura kayak sama sahabat.
Nikah itu pengorbanan, Dek. Nikah itu perjuangan. Nikah itu awal petualangan baru saat masalah dia bertemu dengan masalahmu dan harus kamu pecahkan dengan atau tanpa dia.
Keluargamu berantakan, terus kamu berpikir menikah bisa membuatmu lari dari keluarga?
NGIMPI!
Masalahmu dengan masyarakat sangat banyak sampai kamu tahan dengan omongan orang, terus kamu berharap bisa lepas dari gunjingan dengan menikah? NGIMPI!
Kamu miskin jelata, terus berharap bisa nikah dengan CEO kaya raya dan foya foya sampai menutup mata?
NGIMPI!
Dengan menikah, takdirmu bertemu dengan takdirnya.Dengan menikah, masalahmu bertemu dengan masalahnyaDengan menikah, keluargamu bertemu dengan keluarganya
Semua itu masalah, Dek.
Semua itu bisa jadi masalah baru atau melanjutkan masalah lama dengan lebih WOW lagi.
Oke kita ngomongin yang real.
Kalau pas sebelum nikah, kamu cuma mikir apa yang diharapkan ortu darimu. Setelah nikah kamu juga harus mikir apa yang diharapkan mertua darimu.
Kalau pas sebelum nikah, kamu cuma mikir gimana bikin perut kenyang. Setelah nikah, kamu juga harus mikir gimana cara bikin perut pasanganmu kenyang.
Saya dulu ngerjain skripsi sambil jadi IRT.
Kalau seharusnya setelah ngejar dosen ke sana ke mari saya bisa nggeblak di kasur sambil mimik es teh sebotol gede, saat itu saya harus segera bersihin rumah kontrakan dan masakin odey makan sepulang kerja.
Odey dulu gak sepengertian sekarang... kalau sekarang mah pulang kerja langsung ngajak saya ama farrel gelundungan di kasur. Dulu masih manjaaaa... pulang kerja kudu disiapin dari a sampai z nya. Semua HARUS dilayani. Ngomongin pegel ya pegel buanget. Rambut sampai brodol parah. Tapi, itu kewajiban. Saya juga gak bisa ngeluh. Belum lagi melakukan kewajiban yang lain. Wesss... ngalahin kuli Deeekkkk... waktu awal nikah saya iteeemmm... kurussss...
Kami emosian. Berantem itu sehari bisa sampai 2-3 kali. Udah sering pengen nyerah. Tapi gak bisa...
Berantem-baikan-berantem-baikan...
Gitu terus ampe tetangga bosen yah... namanya dulu rumah kontrakan bangsalan. Pastilah napas aja denger. Hahahhaa...Kalau kalian lihat kami sekarang nempel kek perangko abis dijilat, itu adalah karena perjuangan menyatukan dua kepribadian yang sangat sama. Sama sama keras.
Gak mudah deeeekkk...
Suami abis kerja pengennya langsung tidur eh... kudu nimang anak, bantuin jaga anak lagi sakit, beli ini beli itu buat keperluan istri yang gak bisa keluar. Bantuin istri beresin kerjaan rumah. Belum lagi kalau ada acara di lingkungan tempat tinggal. Pengen main sama temen, istri udah melotot depan pintu kek nyi pelet ketelen duri ikan paus.
Untuk kamu cewek cewek yang kerja. Kalau sekarang sepulang kerja kamu bisa jalan-jalan manja ke mall, setelah nikah... jangan harap. Kamu kudu izin sama suami ke mana pun. Kalau suami gak ridho... acara shopingmu bisa jadi HARAM. Apalagi kalau suami gak tau. Hiiii... ngerik...
Saat berumah tangga, kebebasanmu hilang. Hakmu akan ditutupi dengan kewajiban. Ini bukanlah adaptasi yang mudah. Makanya banyaaaaakkkk sekali penganten baru yang niat cere atau selingkuh. Karena gak kuat berjuang menekan ego demi menyenangkan pasangan.
Nikah sama orang kaya raya juga bukan jaminan kebahagiaan. Ada banyaaaaakkk sekali bahaya yang mengintai. Oke. Saya gak akan sebut masalah pelakor, selingkuhan, suami jajan PSK, atau nikah dengan si anak orang kaya manjanya gak ketulungan. Saya mau cerita gimana kalau kekayaan yang dimiliki itu habis?
Saya pernah ngadepin momen di mana tidak ada uang yang tersisa selain untuk makan 1 orang. Waktu itu saya berbohong sama suami dan bilang saya sudah makan. Padahal dari pagi saya cuma minum air putih. Saya belikan makan buat suami aja. Kasihan dia pulang kerja. Pernah juga dibalik. Uang cuma bisa buat beli 1 nasi bungkus. Suami belikan untuk saya tok. Saya tahu. Saya pura-pura bilang kalau nasi bungkusnya gak enak dan bukan selera saya. Cuma makan beberapa sendok terus saya kasih ke suami. Pernaaaahhhhh....
Alhamdulillah pertolongan segera tiba. Tapi... mampukah kamu menghadapinya? Itu tidak terjadi sehari dua hari. Itu terjadi dalam kurun waktu yang cukup untuk membuat iman goyah.
Lagi pailit... tiba-tiba mantan datang membawa angin segar; ngajak ketemuan. Mantan pakai mobil kece, jelas dompetnya setebal pajak mobilnya. Kalau cuma kencan haha hihi, pulangnya mesti dapet kalau cuma pulsa mah...
Kira-kira... ambil enggak tawaran ketemuannya?Sekarang mah enak bilang "enggaaaaaakkkkk..." kalau kejadian beneran, mingkem cep. Galau setengah matiKalau saya?
Hahaha...
Saya takut aja kalau ini semua cuma jebakan. Saya mikirnya... Pas saya ketemuan sama mantan, terus odey datang bareng kru tv sama Aston Kutcher ambil tereak "you've got a PUNK'D!"(Ini tontonan tahun berapa?! Ngerik!!! Malunya itu loh kalau beneran kejadian jadi saya memilih untuk bobok aja di rumahCerita nih yaaa...
Seorang teman yang dulunya jerit-jerit pengen nikah terus akhirnya nikah... menghubungi saya. Dia nyesel menikah karena menikah itu jauhhhhh berbeda dengan khayalannya. Dia sampai bertanya-tanya apa dia salah pilih orang? Apa kalau dia nikah sama si A bakal lebih bahagia?
Saya bilang...
"Biar kamu nikah sama jendral pun akan tetap berakhir sama. Laki-laki memiliki sifat dasar yang tipikal. Sifat ini gak akan cocok sama kita, perempuan. Tinggal sekarang kamu sebagai istri apakah bisa membawa suami agar memahamimu atau tidak."
Dek, nikah itu bukan main-main. Cowok yang bisa dijadikan suami juga bukan sembarangan. Gak cukup cuma modal ganteng dan punya kerja aja. Kudu emang siap dan pantas jadi imam.
Cewek yang bisa dijadikan istri juga bukan asal cantik dan berbodi aduhai. Dia kudu siap lahir batin mengabdi dan mendedikasikan diri untuk keluarga.
Dek, nikah itu bukan kayak pacaran
Suka ayo jalan... gak suka ditinggalkan.
Dek, nikah itu bukan kayak main rumah-rumahan yanv kalau bosen bisa ditinggal pulang terus besok main lagi.
Dek, nikah itu bukan keinginan, tapi kesiapan.
Nikah itu bukan karena disuruh atau pengen, tapi karena panggilan jiwa. Nikah itu bukan karena ingin menutupi aib keluarga, tapi karena kesungguhan dan niat yang tulus.Kalau sekarang kamu belum menikah dan belum punya calon suami atau pacara atau apalah yang mereka sebut, gak usah galau. Siapa tahu itu cara Allaah untuk memberimu kebebasan. Siapa tahu itu cara Allaah untuk memberimu kesempatan berprestasi. Gak usah ditangisilah kejombloanmu. Gak usah dirisaukan lagi kapan kamu akan menikah. Nanti kalau sudah saatnya, kalian pasti akan bertemu karena jodoh itu sudah tertulis sebelum kamu lahir, gak akan tertukar... gak akan keselip biarpun kamu sembunyi di ketek Hulk.Nanti...
Akan tiba saatnya kamu menikah, berjuang, menangis dan melewati masa-masa buruk dengan suami/istrimu. Setelah itu, mungkin kamu akan jadi seperti pasangan suami istri ini.Mereka yang sudah dewasa dan melalui berbagai macam masalah bersama. Mereka yang sudah saling mengerti satu sama lain. Mereka yang sudah belajar bagaimana cara menjinakkan kehidupan. Mereka yang sudah tahu kalau saling memiliki dan mencintai pasangan adalah yang utama.
Nanti...
Mungkin satu jam lagi...
Atau mungkin besok atau besoknya lagi atau besok besoknya lagi...
Saat kamu dan dia yang di ujung sana sudah siap lahir batin untuk perjuangan baru.
Curhatan Cewek Soal Nikah Dikomentari Netizen
Kamu yang sudah nikah sependapat nggak sama curhatan akun Facebook Hanny Dewanti? Banyak netizen yang langsung memenuhi curhatan Hanny di kolom komentar aku Facebooknya. For your information, hingga berita ini ditulis, Jumat (3/11/2017), curhatan Hanny sudah di share hampir 15 ribu kali lho.
“Mbaaakkk pengin nangis. Saya yang belum setahun nikah sudah mengalami yang mbak certain. Sekarang mah nggak suka ngomporin nikah dan selalu nasehatin ala nenek-nenek kalau ada teman yang mau nikah. Hahaha,” tulis pemilik akun Facebook Ajeng Fitri. Jadi siapa yang sudah siap untuk menikah dan membagi susah maupun senang bersama pasangan kamu hingga ajal menjemput?