Fimela.com, Jakarta Hubungan memang nggak selalu tentang bahagia, sesekali ada sedihnya, sesekali ada marahnya, sesekali ada kecewa dan ada luka. Tapi kalau bahagianya sama sekali nggak ada, itu lain cerita.
BACA JUGA
Advertisement
Bahagia itu memiliki masa kedaluwarsa, oleh karenanya daftar kebahagiaan dalam hubungan harus terus diperbaharui setiap hari agar nggak menghabiskan stok kebahagiaan terakhir sampai masa kedaluwarsanya tiba. Kalau bahagianya sudah kedaluwarsa, akan sulit lagi membuat hubungan tersebut hidup, lho.
Kebahagiaan dalam hubungan bisa ditimbulkan oleh berbagai macam. Contohnya, karena bosan, karena nggak bisa menemukan apa yang dicari dalam diri pasangan, atau lebih parah karena hilangnya komitmen, adanya kekerasan, juga perselingkuhan. Itu semua bisa menyebabkan kebahagiaan dalam hubungan hilang. Namun, hilangnya kebahagiaan dalam hubungan nggak selalu berarti perpisahan. Nyatanya, banyak kok yang bertahan dalam hubungannya meski sudah nggak bahagia, khususnya bagi para wanita.
Bertahan dalam hubungan yang nggak membahagiakan adalah sebuah kesia-siaan. Bukan hanya nggak bahagia tapi kamu juga akan merasa tersiksa menjalaninya. Jika sudah nggak bahagia, biarlah realita yang berbicara. Jangan terlalu mengandalkan hati untuk mengambil keputusan dalam kondisi seperti ini. Sebab, jika masih mengandalkan hati dalam keadaan hubungan sudah nggak membahagiakan, kamu akan terus menerus terkurung dalam pikiran seperti ini dan pada akhirnya, akan terkurung juga dalam hubungan yang nggak membahagiakan itu.
Advertisement
1. Masih ngotot kalau sebenarnya pasangannya itu sayang sama dia
Kalau sayang, kamu pasti merasakannya dan kamu pun akan bahagia karenanya.
2. Dia sendiri pun merasa masih sangat sayang kepada pasangannya
Salahnya, kadang ia lebih mencintai pasangannya dibanding dirinya sendiri.
Advertisement
3. Secara naif percaya bahwa suatu saat pasangannya akan sadar dan berubah demi dia
No, no, no, never. Jangan pernah mengharapkan seseorang akan mengubah sifatnya demi kamu, atau kamu akan semakin kecewa.
4. Terlanjur 'terikat' dengan lingkungannya
Sering sekali kejadiannya begini. Merasa sudah terlanjur terikat denga lingkungannya, terutama keluarga, lalu jadi merasa nggak enak hati jika memilih pergi. Ujung-ujungnya jadi mengorbankan diri sendiri.
Advertisement
5. Malas memulainya dari 0 lagi bersama orang lain
Iya, memang kalau kamu ingin mencari kebahagiaan bersama yang lain kamu harus memulainya dari 0. Tapi demi bahagia yang menenangkan dan menyenangkan, bukankah itu semua layak diperjuangkan?
6. Pesimis akan mendapatkan yang lebih baik
Nggak adanya rasa cinta ke diri sendiri pada akhirnya membuat kamu merasa nggak berharga dan membiarkan diri terus menerus dalam posisi seperti ini. Cintai dirimu!
Advertisement
7. Kasihan karena pasangannya pun ngotot nggak mau pisah
Yah, ini adalah alasan bertahan paling nggak penting dalam hubungan yang sudah nggak lagi membahagiakan. Kalau kamu sudah nggak bahagia, apa kamu pikir kamu bisa membahagiakannya meski kamu mempertahankan hubungan itu? Nggak, girls. Kalau kamu nggak bahagia, dia pun nggak akan bahagia sama kamu. Hubungan kalian jadi sebatas ada tanpa memiliki nilai-nilai yang menghidupkan perasaan kalian, dan sebenarnya, sudah nggak ada lagi alasan untuk mempertahankan hubungan seperti itu. Cobalah untuk lebih berani mengambil keputusan.