Fimela.com, Jakarta It's always good to start a relationship with love. Memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang yang kita pilih karena kata hati kita sendiri itu menyenangkan. Rasanya seperti diajak piknik ke suatu tempat yang kita idam-idamkan. Membuat bersemangat melihat tujuan tanpa terpikir bagaimana perjalanannya nanti. But love is not the only thing we need to build a relationship.
BACA JUGA
Advertisement
Saya tahu, di luar sana banyak sekali pasangan yang kisah cintanya begitu menyenangkan seperti dongeng ala Disney! Sekian lama menyendiri, lalu dipertemukan semesta dengan pasangan yang begitu mencintainya sepenuh hati, then they live happily ever after. Itu semua tinggal masalah waktu, kapan, dan akan dipertemukan atau nggaknya kita dengan pasangan yang seperti itu. Layak atau nggaknya kita bersanding dengan sosok yang demikian sempurna.
Saya pernah berpikir, saya telah sampai ke masa itu.
Pernah.
Dipertemukan dengan seseorang yang luar biasa saat saya sedang terpuruk-terpuruknya, membuat saya berpikir kalau dialah pangeran berkuda putih yang datang menyelamatkan saya, untuk mencintai saya sepenuh hati dan menciptakan hidup bahagia bersama selama-lamanya. Menyenangkan, bukan?
Sayangnya, itu bukanlah bagaimana cara cinta dan bahagia bekerja. Kita tidak dipertemukan dengan sosok yang sempurna untuk kemudian menghentikan perjuangan tersebut begitu saja.
Kamu mungkin akan menemukan seseorang yang membuatmu merasa layak dicintai dengan begitu besar, membuatmu merasa berharga, serta membuatmu merasa "bahagia selamanya" itu benar-benar ada. But then again, anugerah kisah cinta fairytale bukan untuk semua orang, termasuk saya. Bagi sebagian orang, termasuk saya, kisah cinta fairytale itu diciptakan sendiri.
Kamu bisa memulai hubungan dengan cinta yang meluap-luap sampai dadamu sesak karena nggak sanggup menampungnya. Rasanya ingin selalu mengungkapkan, dan ucapan 'i love you' saja nggak cukup untuk menggambarkannya. Nggak ada yang salah dengan itu, nikmatilah selagi ada. Jagalah. Sebab ketika hubungan kalian nggak seindah di awal, mengingat bahwa kalian pernah memiliki perasaan seindah itu mungkin akan jadi penguat untuk terus berjuang dan bertahan.
Bagi beberapa pasangan, kisah cinta ala fairytale itu harus mereka ciptakan sendiri..
No body said it was easy, kalau kata Coldplay. Mempertahankan hubungan nggak pernah mudah. Kamu mungkin harus merasakan jatuh sampai berdarah-darah, atau merasakan sakit yang begitu mencekik tapi nggak tahu di mana sumbernya. Kalau kamu bertanya-tanya, kalau memang sesakit itu, apa itu benar-benar cinta?
Jawaban versi saya; kalau dalam keadaan sulit dan sakit itu pasanganmu tetap bertahan bersamamu, iya, itu cinta. Tapi kalau kamu berjuang sendirian dan sakit sendirian sementara pasanganmu santai aja dan nggak terlihat peduli untuk berusaha mengubahnya, ya itu namanya kamu merasakan kekerasan dalam hubungan walau nggak secara fisik, pergi saja.
Kalau itu benar cinta, kadang mungkin kita tersesat, nggak tahu harus pilih arah yang mana, nggak tahu apa yang harus dilakuin, bahkan nggak tahu gimana caranya bisa bertahan. We just did what we did, and we survive, anyway.
Make sure aja sepanjang jalan kalian tetap berusaha menyeiramakan langkah satu sama lain. Buka hati sebesar-besarnya untuk menerima kekurangan satu sama lain, memaafkan segala kesalahan, dan belajar dari sana untuk memperbaiki hubungan kalian bersama.
That's how love taught us to be better, to be stronger. Cinta yang bertahan dalam badai akan menghasilkan kisah yang indah tapi nggak membosankan, malah banyak memberikan pelajaran. Itulah jenis kisah cinta yang akan membuatmu lebih banyak bersyukur. Itulah jenis kisah cinta yang membuatmu lebih mencintai dan menghargai pasanganmu. That's the kind of love story that 'forever' needs.
You just have to find the right one. Seseorang yang membuatmu rela berjuang dan ingin memperjuangkanmu dengan sama besarnya. And at some point of your beautiful journey with him, you will proudly say that you were creating your own fairytale. :)
Cheers!
Fitri Andiani, Editor Relationship Bintang.com