Fimela.com, Jakarta Ibu hamil pasti sangat peduli dengan bayi yang ada di dalam kandungannya. Mulai dari gerakan, berat, dan semua perkembangannya. Ibu hamil pun juga akan langsung mengatur makanan yang diasup selama kehamilan.
BACA JUGA
Advertisement
Semakin mendekati usia kandungan 9 bulan, ibu hamil pun juga melakukan banyak persiapan serta check up. Kondisi sang ibu dan bayi bakal terus dikontrol. Termasuk kondisi plasenta atau ari-ari bayi. Dokter kandungan akan memeriksa apakah kondisi dan posisi plasenta normal.
Soalnya, meskipun nggak banyak kasusnya, beberapa ibu hamil mengalami posisi plasenta yang nggak norma. Seharusnya, Alo Dokter menulis, ketika rahim seorang ibu hamil berkembang, plasenta normal akan melebar ke arah atas serta menjauhi leher rahim atau serviks. Tapi, pada kondisi nggak normal, plasenta malah tetap berada di bawah, di dekat serviks.
Kondisi ini sangat berbahaya buat sang ibu dan juga bayi. Soalnya, akan menutup seluruh jalan lahir sang bayi. Kondisi inilah yang disebut dengan plasenta previa. Nah, buat kamu yang sedang mengandung, ada baiknya tahu seputar kondisi ini.
Advertisement
Keluar Darah
Gejala yang paling utama adalah keluarnya darah tanpa ada rasa sakit. Pendarahan tersebut biasanya terjadi pada 3 bulan terakhir masa kehamilan. Setiap ibu hamil mengalami kondisi berbeda. Ada yang mengalami pendarahan hebat, ada juga yangkeluar dalam jumlah sedikit.
Prematur
Kalau kamu nggak hati-hati dan nggak segera ke dokter untuk periksa, plasenta previa memiliki risiko yang cukup serius. Mulai dari bayi lahir prematur, hingga lepasnya plasenta dari rahim.
Advertisement
Apa Sebabnya?
Ada banyak faktor kenapa bisa terjadi plasenta previa. Di antaranya, pernah menjalani operasi raim, kuret, dan keguguran. Atau, bisa juga karena ibu hamil pernah menggunakan kokain. Plasenta previa juga bisa terjadi lebih dari sekali, lho.
Jenisnya Apa Saja?
Plasenta previa ada dua jenis. Minor dan Mayor. Kalau yang Minor, plasenta menjulur ke rahim bagian bawah tanpa menutupi lubang serviks. Kalau Mayor, pposisi plasenta sudah menutupi lubang serviks.
Advertisement
Penanganan
Kalau kamu mengalami plasenta previa minor, kamu masih boleh melakukan proses persalinan normal. Tapi kalau sudah mengalami mayor, kamu harus menjalani operasi saat melahirkan.