Fimela.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sedang gencar menyosialisasikan penggunaan uang elektronik dalam berbagai transaksi, salah satunya dalam pembayaran tol yang akan mulai diberlakukan per 31 Oktober 2017 nanti. Meski penggunaan uang elektronik ini terus menuai kontra, namun hal tersebut tidak menyurutkan upaya pemerintah untuk terus mengajak masyarakat menggunakan uang elektronik. Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ikut gencar menyosialisasikan BRIZZI, uang eleketroniknya, ke masyarakat.
BACA JUGA
Advertisement
Pada Rabu, 11 Oktober 2017, BANK BRI secara resmi menggandeng DayTrans untuk meluncurkan kartu BRIZZI co-branding edisi khusus (DayTrans), sebagai bentuk perannya dalam sosialisasi transaksi nontunai.
DayTrans merupakan perusahaan pelayan jasa transportasi darat shuttle Jakarta-Bandung dan pengantaran barang ringan yang memiliki lebih dari 80 armada. Seluruh total armada yang dimilikinya tersebut membuat DayTrans mampu melayani 280 jadwal keberangaktan setiap harinya dengan total kapasitas lebih dari 2.200 penumpang per hari.
Tidak hanya kartu, kerja sama ini juga meliputi penyediaan jasa perbankan berupa Cash Management System oleh BANK BRI kepada DayTrans, serta pemasangan mesin EDC BRI di seluruh outlet DayTrans.
Jika membeli kartu BRIZZI edisi khusus DayTrans senilai Rp100 ribu ini, masyarakat bisa langsung mendapatkan sejumlah keuntungan, di antaranya, langsung mendapat free 1 tiket sekali jalan, bonus saldo Rp50 ribu, serta potongan Rp50 ribu pada tiap transaksi berikutnya.
"Kerja sama strategis ini kami harap tidak hanya memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak, namun juga kepada masyarakat yang selama ini menggunakan jasa DayTrans," kata Wahyu Widodo selaku Executive Vice President BANK BRI. "Harapannya juga masyarakat semakin gencar bertransaksi menggunakan kartu elektronik BRIZZI sehingga mendorong terciptanya cashless society," imbuhnya.
Bank BRI sendiri saat ini telah memiliki stok kartu BRIZZI sebanyak 1,5 juta kartu yang siap diedarkan di tengah masyarakat guna menyukseskan program elektronifikasi yang diusung pemerintah.
Perubahan zaman memang tidak bisa dihentikan oleh penolakan segelintir orang. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran semakin terlihat relevansinya terhadap kebiasaan masyarakat sehari-hari. Kalau menurut kamu gimana, girls? Kamu pro atau kontra nih dengan penggunaan uang elektronik ini?