Fimela.com, Jakarta Pasangan Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, warga Jalan Jaung, Benda, Tangerang kini masih tidak percaya bahwa anak keempat mereka, bayi mungil bernama Tiara Debora harus lebih dulu pergi meninggalkan mereka selama-lamanya. Kesedihan semakin bertambah ketika Henny dan Rudianto mengingat lagi nasib bayi Debora sebelum meninggal.
BACA JUGA
Advertisement
Peristiwa yang tak dapat dilupakan oleh Henny itu terjadi pada 3 September 2017 dini hari. Sekitar pukul 03.00 kondisi Debra yang mendadak sesak napas membuat ia dan suami langsung membawa Debora ke rumah sakit terdekat. Sampai di rumah sakit, dokter menyarankan agar Debora segera masuk ruang PICU (Perinatology Intensive Care Unit).
"Sampai di rumah sakit Mitra Keluarga. Karena ini keadaan yang emergency, anak saya dimasukkan ke UGD dan langsung ditangani dokter. Dokter kemudian mengatakan, anak saya harus dimasukkan ke ruang PICU," kata Henny kepada Health-Liputan6.com via sambungan telepon, Kamis, 7 September 2017.
Namun ternyata Henny dan sang suami menemukan kendala biaya. Supaya bisa masuk ke ruang PICU, Henny harus mempersiapkan setengah dari total biaya yang harus dibayar untuk masuk ruang PICU, yakni Rp19 juta. "Bagian administrasi bilang, untuk bisa masuk ke PICU harus DP Rp 19 juta dulu. Minimal 50 persen dulu, kira-kira Rp 11 juta," kata Henny.
Henny yang hanya memiliki uang Rp5 juta tersebut pun meminta agar bagian administrasi mau menerima uang yang ia miliki tersebut dan berjanji akan melunasinya nanti. "Saya sudah bersimpuh, dan berjanji akan mengasih kekurangan itu. Mereka tetap bilang enggak bisa. Saya bilang ke mereka, saya pasti bayar. Saya bekerja, kok, tidak mungkin tidak dibayar," kata Henny.
Dan akhirnya, bayi mungil berusia empat bulan yang belum sempat mendapatkan perawatan yang memadai itu pun terbujur kaku, Debora menghembuskan napas terakhir disaat sang ibu tengah berusaha untuk mencari perawatan untuknya. "Saya sedih. Saya mengangkat jenazah anak sendiri, sedangkan respons dokter hanya seperti itu. Ia cuma bilang turut berbelasungkawa, kemudian kembali duduk ke meja kerjanya," kata Henny lagi.
Awalnya kematian bayi Debora sempat menarik masyarakat dunia maya setelah pemilik akun Facebook Sanji Ono menceritakan panjang lebar bagaimana akhirnya bayi Debora menghembuskan napas terakhirnya. Dalam postingan yang diunggah pada 5 September 2017 tersebut Sanji Ono mencoba untuk menceritakan kronologi kematian bayi Debora.
Â