Fimela.com, Jakarta Orang-orang yang pacaran mungkin memang memiliki tujuan untuk membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Namun, harus dipahami bahwa pernikahan itu bukan akhir dari perjalanan. Jadi sekalipun kamu dan pasangan sudah sampai pada tujuan, masih ada hal-hal lain yang harus dilakukan demi mencapai tujuan lainnya.
BACA JUGA
Advertisement
Jika kamu dan pasangan menikah karena cinta, maka setelah menikah, yang harus dilakukan adalah merawat cinta itu agar terus ada, dan pernikahan kalian terus bertahan. Cinta itu ibarat makhluk hidup yang setelah lahir, perlu dijaga, dirawat agar terus tumbuh. Cinta juga bisa mati kalau diabaikan. Jadi bisa disimpulkan kalau merawat cinta yang dimiliki itu nggak terbatas waktu, ataupun status. Kamu dan pasanganmu harus merawat cinta kalian sepanjang perjalanan, bahkan setelah menikah.
Nggak sedikit pasangan yang masih terkecoh soal ini. Mereka pikir, setelah menikah maka ya sudah, jalani hidup apa adanya saja berdua. Nggak perlu effort lebih pun nggak apa-apa, toh, sudah menjadi suami istri. Padahal, itu salah besar.
Seiring berjalannya waktu mungkin cinta yang kalian miliki nggak lagi meletup-letup seperti kembang api. Bukan berarti cinta itu hilang, ia hanya berubah bentuk. Nggak usah mencari ke mana perginya letupan itu, yang penting jaga saja supaya hangatnya perasaan cinta kalian tetap terasa.
5 Hal yang Nggak Boleh Terlupakan Oleh Para Pasangan Pengantin Baru
1. Nggak menjaga romantisme dalam hubungan. Mentang-mentang sudah resmi saling memiliki, terus bersikap sok-sok romantis seperti waktu pacaran berarti sudah nggak perlu? Hmm, siapa bilang. Mereka yang bisa menjaga romantisme itu akan memiliki pernikahan yang lebih harmonis, lho!
2. Membatasi nongkrong sama teman-teman. Siapa bilang pernikahan membuat kamu jadi sulit bergaul? Salah besar. Kalian bisa kok tetap nongkrong sama teman-teman kalian seperti dulu, malah jadi lebih seru kan kalau nongkrongnya bareng suami dan/atau istri. Ngumpul sama teman itu bakal membuat jiwa mudamu terjaga.
3. Nggak punya me time. Kalau sudah nikah, terus jadi berduaan melulu? Ke mana-mana bareng, apa-apa harus berdua, nggak boleh terpisahkan banget, gitu? Jangan lebay! Me time harus tetap ada, karena kamu juga perlu memastikan dirimu ada di kondisi yang prima dalam menjalani rumah tangga. :)
4. Masih bablas curhat segala hal sama orang tua dan/atau sahabat. Iya, mereka orang yang sangat kamu percaya, kamu butuh mereka untuk menenangkan hatimu saat masalah melanda. Tapi setelah kamu resmi menjadi istrinya, pikirkan seribu kali lagi sebelum bercerita soal masalah rumah tangga.
5. Nggak melibatkan pasangan saat hendak mengambil keputusan. Ya, kalau ini sih mungkin faktor kebiasaan aja kali, ya. Bisa jadi kamu belum terlalu terbiasa untuk mendiskusikan pengambilan keputusanmu karena masih terbawa-bawa kebiasaan saat masih single. Coba pelan-pelan diubah saja, ajak dia terlibat untuk setiap pengambilan keputusan. Meski nggak melulu soal iya atau tidak, tapi paling nggak dengan mendiskusikan itu kamu bisa memastikan kalau kamu dapat dukungan darinya.
Saat pacaran, kalian berusaha melakukan segala cara agar bisa mewujudkan niat mereka untuk menikah. Setelah menikah, lakukan lah segala cara supaya hangatnya hubungan kalian tetap terasa seperti waktu pacaran. Ribet, ya? Memang! Tapi jika dijalani dengan pasangan yang sama tulusnya, semua tetap menyenangkan untuk dijalani kok.