Fimela.com, Jakarta Ada klasifikasinya sendiri, tak mungkin biaya traveling ke suatu destinasi stabil sepanjang tahun. Karena satu-dua hal, kamu tentu bisa menemukan harga yang jauh lebih mahal di waktu-waktu tertentu ketimbang momen lain.
BACA JUGA
Advertisement
Lonjakan harga ini bisa saja terjadi di berbagai faktor penentu budget traveling, termasuk belanja oleh-oleh, biaya hidup selama berada di destinasi tujuan, dan transportasi untuk menuju ke sana. Sejenak menyisihkan faktor lain, ada waktu, tepatnya dua hari, di mana tiket pesawat terbang dibanderol dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Sebagaimana dikutip dari Good Morning America, Kamis (6/9/2017), waktu-waktu di mana harga perjalanan udara bisa sangat mahal adalah 22 dan 26 November 2017.
Mengapa dua hari itu jadi hari traveling paling mahal sepanjang tahun? Bukan tanpa alasan tentunya. 22 dan 26 November jadi hari-hari paling mahal di 2017 karena merupakan hari sebelum dan sesudah Thanksgiving.
Advertisement
Seberapa Mahal Sih?
Dari sekarang, harga tiket pesawat terbang akan naik 50 sampai 75 sen setiap harinya, di mana berarti USD1,50 atau sekitar Rp18.000 lebih mahal di bulan September dan USD2,50 atau sekira Rp32.000 lebih mahal di bulan Oktober.
Menghindari hal itu, sebaiknya kamu merencanakan traveling dan langsung lunasi biayanya dari sekarang. Kalaupun tidak, kamu harus rela membiarkan USD200 atau sekitar Rp2,6 juta lebih mahal untuk rencana perjalanan tersebut.
Mengingat 22 dan 26 November adalah puncak harga tiket pesawat terbang termahal untuk traveling, kamu harus menyiapkan alternatif. Entah dengan mengatur ulang rencana perjalanan, apalagi kalau bepergian ke luar negeri, atau mengganti transportasi.