Fimela.com, Jakarta Penulis buku kondang Tere Liye pada Senin (5/9) lalu mengumukan pemutusan kontrak penerbitan bukunya dengan Gramedia Pustaka Utama dan Republika. Penulis buku "Negeri Para Bedebah" ini mengumumkan kedua penerbit tersebbut akan menghentikan penerbitan seluruh buku Tere Liye, per 31 Juli 2017.
BACA JUGA
Advertisement
Sontak saja, para penggemar pria bernama asli Darwis ini bersedih dan bertanya-tanya apa yang menyebabkannya memilih keputusah tersebut. Dari pengumamn yang dia posting di akun Facebook Page resminya, Tere Liye mengatakan 28 judul buku tidak akan dicetak ulang. Sementara buku-buku yang sudah tersedia di toko buku akan dibiarkan habis begitu saja.
Keputusan ini, katanya, merupakan permintaan pihak Tere Liye sendiri. Penggemarnya pun menjadi lebih khawatir lagi ketika mereka tahu, diperkirakan buku-buku Tere Liye tak akan ada lagi di toko pada 31 Desember tahun ini.
Dalam pengumuman itu, penulis buku "Negeri di Ujung Tanduk" ini juga mengatakan alasannya dengan singkat. Menurutnya, perlakukan pajak kepada profesi penulis tidak adil. "Keputusan ini kamu ambil mengingat tidak-adilnya perlakukan pajak kepada profesi penulis. Dan tidak pedulinya pemerintahan sekarang menanggapi kasus ini," tulisnya.
Meskipun sudah tak ada cetak ulang, dia mengatakan masih akan tetap menulis. Tulisan-tulisan terbarunya akan diposting lewat media sosial, di Facebook Page. Atau akses lainnya agar para pembaca masih bisa menikmati karya tulisnya. Tere Liye juga mengatakan, akan tetap terus menulis, walau hanya bisa di atas daun-daun sekalipun.