Fimela.com, Jakarta Anggia Yulia Angely atau akrab disapa Angie Virgin telah kembali ke Tanah Air, awal Agustus lalu. Kepulangannya ke Indonesia direncanakan dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih dua tahun. Apa yang membuatnya meninggalkan sang suami, Habibie Syaaf di London, Inggris?
***
Menginjakkan kaki di London, Inggris pada tahun 2010 memang sebuah perjalanan baru bagi Angie Virgin. Ia harus meninggalkan kariernya di Tanah Air sebagai artis, demi bisa mendampingi Habibi Syaaf yang menikahinya pada 5 April 2007. Tentu bukan perkara mudah, lantaran saat itu, Angie tengah laris manis sebagai bintang film.
Advertisement
BACA JUGA
Kehadiran anak, Serra Abbie dan Eliyas Aidan Dide Syaaf, membuatnya tak lagi bisa menunda keberangkatan ke London, Inggris mendampingi sang suami yang berkarier sebagai petugas kepolisian di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Sebelumnya, Angie memang memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta. Namun saat ia hamil anak kedua, dengan pertimbangan yang matang, ia pun menyusul sang suami.
Meski berada di London, sesekali Angie memang kembali ke Tanah Air. Selain melepas rindu dengan keluarga dan berlibur, ia pun menerima tawaran berakting. Semua, hanya untuk mengobati kerinduannya di dunia hiburan. Namun saat ini, ia meminta izin pada sang suami, untuk lebih lama tinggal di Jakarta. Selain ingin kembali rutin berakting, Angie ingin memperkenalkan budaya Indonesia lebih lama pada dua anaknya.
"Suami bilang kalau aku masih mau di Indonesia spend waktu sama keluarga dan ngajarin anak-anak, paling nggak maksimal cuma bisa 2 tahun. Karena di sana (Inggris) kan urusannya dengan visa dan izin, salah satunya tidak boleh meninggalkan negara sana tidak lebih dari dua tahun," ujar Angie Virgin saat bertandang ke studio Bintang.com di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).
Waktu yang tak lebih dari dua tahun, akan dimanfaatkan Angie untuk terjun kembali ke dunia hiburan namun tetap tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu yang saat ini memiliki dua anak. Lantas, bagaimana ia akan menjalani kehidupannya berpisah dari suami? Simak wawancara selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Perkenalkan anak dengan budaya Indonesia
Bukan bosan tinggal di London, Inggris namun kerinduan yang akhirnya membawa Angie Virgin pulang kembali ke Tanah Air, meski hanya sementara saja. Waktu tidak lebih dari dua tahun, dirasa cukup bagi Angie untuk bisa berkarya, sekaligus mendidik dua buah hatinya dengan budaya Indonesia.
Apa yang membawa kamu kembali ke Indonesia?
Aku kebetulan ke Indonesia karena sudah bertahun-tahun di sana (Inggris), meski beberapa kali sempat pulang pergi, tapi nggak lama. Ingin menghabiskan waktu dengan keluarga dan yang paling penting aku pengin ngajarin anak-anak supaya Bahasa Indonesia-nya lebih lancar lagi terus kenal sama kebudayaan Indonesia, kenal sama negaranya, jadi proses pembelajaran itu tidak bisa aku lakukan di sana (Inggris), tidak juga saat proses liburan. Aku pengin mereka bisa stay di Indonesia setahu atau dua tahun.
Berarti ini waktu terlama kamu berada di Indonesia setelah memutuskan menetap di London?
Iya memang seperti itu. Aku kangen, pengin balik lagi ke akting, kangen berat deh sama akting. Pas aku coba tahun kemarin aku bolak balik, kalau ada film aku syuting. Filmnya nanti keluar tahun ini, Hantu Jeruk Purut Reborn. Cuma waktu itu kendalanya aku ninggalin anak-anak sedangkan suami aku nggak bisa ditinggal sendiri sama anak-anak karena pekerjaannya. Jadi nanggung, aku bawa saja anak-anak sekalian ke sini.
Perjuangan meminta izin suami?
Ini suami mengizinkan aku, soalnya ini cita-cita kita bersama untuk bawa anak-anak ke Indonesia, supaya mereka tahu tentang Indonesia lagi. Suamiku sebenarnya juga pengin cuti lama di Indonesia itu kalau diizinkan sama kantornya. Ia pengin tinggal di Indonesia satu tahun.
Suami sempat keberatan kamu tinggal lama di Indonesia?
Suami aku so sweet banget dan pertama kali aku sampaikan pengin stay dan bawa anak-anak ke Indonesia, dia bilang sih berat ya, karena dia hands on daddy banget, ikut bantuin mengurus anak-anak, jadi dia bilang dia bakalan susah untuk pisah sama aku dan anak-anak meski sementara. Tapi dia pengin lihat aku happy, bahagia, dia pengin aku melakukan sesuatu yang aku senang, karena waktu di London aku sudah melakukan itu buat dia, jadi sekarang gantian. Jadi 'kamu do what make you happy dulu aku akan support kamu dan aku akan gantian ke sini untuk support kamu'. Begitu katanya.
Diizinkan berapa lama?
Pasti ada deadline-nya. Soalnya bagaimana pun juga kariernya dia ada di sana. Dan kita sebenarnya kita sudah sepakat, kalau dulu aku ngalah untuk dia, aku ikut suami. Tapi dia bilang kalau aku masih mau di Indonesia spend waktu sama keluarga dan ngajarin anak-anak, paling nggak maksimal cuma bisa 2 tahun. Karena di sana kan urusannya dengan visa dan izin, salah satunya tidak boleh meninggalkan negara sana tidak lebih dari dua tahun.
Tapi, kamu masih warga negara Indonesia kan?
Tentunya, aku selalu Indonesia kok. Kalau jadi warga negara asing, bebas kapan saja bisa pergi ke luar negeri, tapi aku tetap pertahankan WNI aku.
Anak-anak sempat alami culture shock karena kecil mereka di Inggris?
Banyak sih culture shock, soalnya mereka kebiasaan dalam sekolah dan luar sekolah berbeda. Menurut aku, saat aku bawa mereka ke Inggris nggak ada culture shock, karena masih kecil. Nah masalahnya saat mereka aku bawa ke sini, umurnya mereka sosialisasi, punya teman, pergaulan lebih sensitif dengan lingkungan, ada sih sedikit culture shock.
Tapi, sampai saat ini bagaimana, kamu melihat anak-anak senang?
Sebenarnya mereka itu happy tinggal di Indonesia. Waktu liburan saja, sudah kelihatan kalau mereka itu enjoy. Kalau di sana (Inggris) hidup individual, sendiri. Nggak banyak punya teman, kalau pulang sekolah nggak main. Kalau di sini ada sepupu ada teman ada tetangga, jadi mereka senang hidup meriah dan nggak kesepian.
Suka Duka Angie Virgin Bersuamikan Polisi di Inggris
Suami berprofesi sebagai polisi, nyatanya membuat Angie Virgin selalu merasa khawatir. Terlebih jika ada peristiwa yang mengancam nyawa anggota polisi. Namun ia berserah diri pada Tuhan agar bisa menjaga suaminya dari marabahaya.
Suami di bagian apa?
Suami aku kerja di Metropolitan Police UK. Dia sebagai police officer. Di sana itu sering ganti-ganti tugasnya, sempat jadi kayak agen intelijen, anti terorisme, quick response sampai yang full action kejar penjahat. Kadang-kadang suka deg-degan sih, tapi itu resiko kerjaan dia.
Apa yang kamu khawatirkan?
Inggris meski negara maju, problemnya masih sama, masih ada kejahatan, masih ada kayak semacam teroris dan bangkan Inggris kan kemarin sudah 'diserang' dua kali. Jadi kalau pas aku tiba-tiba nonton televisi dan ada kabar tentang peristiwa, aku langsung deg-degan. Apalagi kalau ada berita kayak polisi diserang, hadapi hooligan (penggemar sepakbola), sepakbolanya bahaya. Kalau ada polisi suka dilemparin botol. Kadang-kadang aku melihat hal yang sepertiitu, ngenes hati ini. Jangan-jangan suami pas di suatu tempat peristiwa itu ada, aku jadi deg-degan. Apalagi sekarang di Inggris sedang marak penusukan terhadap polisi.
Kamu sebenarnya penginnya suami di bagian apa di kepolisian?
Aku lebih tenang saat dia jadi detektif, tapi kan ya dirolling, nggak selalu dia jadi detektif, suka di lapangan juga. Pada saat itu kalau aku dengar berita, deg-degan, dengerin kabar, kadang suka marah 'kamu kemana sih nggak ngabarin'. Aku suka deg-degan, khawatir tapi aku nggak bisa cerewetin dia kapan pulang karena dia harus kerja sampai selesai.
Lalu bagaimana kamu saling berkomunikasi?
Kalau untuk komunikasi baik dari aku dan dia, di sana (Inggris) kulturnya kalau sedang kerja nggak boleh main handphone. Ada saatnya, misal waktu makan siang kita bisa lihat handphone, ngecek kasih kabar, nelpon. Tapi keseluruhan 8 jam kerja itu nggak bisa main handphone. Aku cuma bisa kirim dia pesan, 'kabarin kalau sudah selesai atau kapan pulang mau makan apa'. Jadi aku tahu kalau dia sudah selesai kerja atau rileks atau lagi break dia pasti akan ngabarin aku. Memang sudah kulturnya seperti itu. Tapi menurut aku sih bagus ya, kerja jadinya fokus emang kerja 8 jam, nggak jadi 10 jam, 12 jam gara-gara main hape.
Wah kalau ketemu, kamu suka tanya tentang pekerjaan suami kamu?
Kalau untuk pekerjaan dan dia sedang mengerjakannya, biasanya nggak diceritakan sama aku. Apalagi kan aturannya memang nggak boleh diskusi dengan keluarga. Apalagi saat dia sedang berada di bagian anti terorisme, kan itu sensitif. Pernah sih menyinggung ada beberapa kasus yang berhubungan dengan Indonesia, aku kan kepo, hahaha. Tapi nggak boleh baca dokumennya. Setelah ada result baru dia mulai terbuka dan suka diskusi. Aku sih sebenarnya lebih tertarik dengan politik daripada masalah kriminal.
Oh iya, di media sosial banyak juga yang mengkritik gaya hidup kamu yang berlebihan. Komentarnya?
Mungkin saat di media sosial, aku suka posting foto di depan rumah atau jalan-jalan. Di Eropa, seperti aku di London itu, biaya dari London ke Paris atau ke Milan lebih murah daripada Jakarta-Bali, tapi banyak orang yang nggak tahu. Aku juga suka disain interior rumah, jadi pas diposting kelihatan mewah. Padahal aku hidup sederhana di London.
Memang seperti apa kehidupan di sana?
Di Inggris itu semuanya banyak dilakukan sendiri, mandiri. Aku urus anak sendiri, beresin rumah sendiri, masak sendiri dan itu sering aku upload di media sosial juga. Ya, kalau memang dilihat suka jalan-jalan, itu ada kerja keras dan mudah-mudahan diambil hal yang positifnya Angie Virgin tentu punya banyak saja. Kalau kita kerja keras bisa mendapatkan apa yang diinginkan tau diharapkan. Misalkan travel atau ke luar negeri, keliling eropa atau keliling dunia. Mau gimanapun caranya, mau mewah atau sederhana yang penting bisa jalan-jalan. Jadi mudah-mudahan banyak yang terisnpirasi biar bisa jalan-jalan juga.
Angie Virgin memang tengah mengobati kerinduannya untuk lebih sering tampil di dunia hiburan. Sejumlah proyek akan hadir bersama munculnya Angie kembali ke Tanah Air. Selamat berkarya ya Angie!