Fimela.com, Jakarta Berlari, anak Indria Kameswari menghampiri warga Perumahan River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang baru selesai salat Idul Adha, Jumat (1/9/2017), sambil mengatakan, "Ibu meninggal! Ibu meninggal!".
Sebagaimana dimuat Liputan6.com yang dilansir Rabu (6/9/2017), begitulah keterangan Eva, tetangga Indria, soal kronologi ditemukannya jenazah pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut. "Pikirnya jatuh. Anak saya yang bujang itu yang angkat, bilang pas awal ditemukan belum meninggal," tutur Eva saat ditemui Liputan6.com, Selasa (5/9/2017) di Perumahan River Valley, Cijeruk, Bogor.
Advertisement
BACA JUGA
Eva menuturkan, saat ditemui, korban sempat diberi minum dan setelah itu mengembuskan napas terakhir. "Pas saya cari kain buat menutupi, saya tanya (ke anak Indria) ibu kenapa. Ia bilang 'Ibu meninggal gara-gara Abi. Ibu berantem sama Abi. Terus Abi tembak Ibu'," kata Eva meniru ucapan anak korban.
Kepada polisi, AM, suami korban, mengaku menembak punggung istrinya. Sementara soal motif, ia masih bungkam. Namun, peristiwa nahas ini diduga kuat terjadi lantaran cekcok rumah tangga, juga sikap kasar sang istri kepada AM.
Dugaan tersebut kian menguat setelah rekaman pertengkaran antara lelaki-perempuan yang diduga AM dan Indria beredar. Tanpa gambar, rekaman berdurasi 27 detik itu memperdengarkan cekcok yang diduga terjadi di dalam mobil. Si perempuan mengatakan malu dan tak mau naik mobil odong-odong dan tinggal di rumah kontrakan. Ia juga menagih janji mobil baru dari suaminya.
"Mana sekarang mobil mana? Mana mobilnya? Mana mobilnya mana mobilnya sekarang? Lu buktiin aja nggak lu. Yang ini yang itu bacot aja semuanya. Coba mana bacot lu terealisasi, mana bacot lu yang terealisasi. Nggak ada satu pun," teriak si perempuan dengan nada tinggi.
Pada pertengkaran itu, si perempuan pun berkali-kali memaki dan menyebut suaminya dengan nama binatang. Sementara lelaki yang diduga Akbar, tak melayani amukan si perempuan. "Ya baru kemarin, jangan dipukul- pukul dong. Saya cuma mampu berusaha. Saya memberikan nafkah sesuai kemampuan saya," ujar lelaki tersebut.
Soal pertengkaran dan perlakuan kasar korban, saudara dan ibunda Akbar membenarkan perbuatan itu. Dilaporkan Liputan6.com, Ibunda Akbar, Asiyah, saat ditemui di rumahnya, Warakas, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017) mengatakan, telah berkali-kali meminta anaknya menceraikan Indria. "Coba kalau sudah cerai, sudah selesai urusannya, nggak kayak gini," kata perempuan 67 tahun itu sambil menahan tangis.
Hingga kini, polisi masih terus menyeliiki kasus pembunuhan atas Indira Kameswari. Sebelum ditangkap Minggu (3/9/2017), AM diketahui sempat melarikan diri ke Batam setelah membunuh sang istri di rumah kontrakan mereka di Perumahan River Valley, Cijeruk, Bogor.