Fimela.com, Jakarta Tewasnya Indria Kameswari yang menggegerkan Perum River Valley, Desa Palasari, Bogor, pada hari raya Idul Adha Jumat (1/9) lalu, masih dalam kasus penyelidikan. Pasalnya, sang suami yang telah ditetapkan jadi tersangka masih memberikan keterangan yang berubah-ubah.
BACA JUGA
Advertisement
Indria ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumah kontrakannya setelah putrinya yang baru berusia 3 tahun berlari ke rumah tetangga sambil menangis. Polisi menetapkan sang suami sebagai tersangka lantaran kesaksian dari kepala pengamanan perumahan yang melihat suami Indria Kameswari pergi dengan terburu-buru sekitar pukul 07.00 pagi.
Indria dan suaminya telah menyewa rumah di perumahan tersebut selama 14 bulan terakhir. Menurut para tetangga sekitar, mereka tidak pernah mengetahui bahwa keduanya sering ribut besar.
Indria Kameswari merupakan pegawai BNN di Lido Bogor, sementara suaminya disebut bekerja di perusahaan kontraktor.
Banyak fakta bergulir seiring dengan berlangsungnya penyelidikan. Berikut adalah di antaranya:
1. Diduga tewas dibunuh dengan senjata api. Ada beberapa petunjuk yang mengarah ke sana. Pertama, luka di punggung yang masih dalam tahap pemeriksaan oleh polisi. Kedua, keterangan saksi yang mengatakan adanya suara dentuman keras di waktu sekitar ditemukannya Indria dalam kondisi tak bernyawa.
2. Korban kerap memperlakukan suaminya, AM, dengan kasar. Hal tersebut disampaikan oleh kakak AM, Siti Nuraeni. Bahkan Siti mengaku punya bukti bahwa korban pernah mengancam AM dengan senjata api. "Dia mukulin sampai ngancam mau bunuh adik saya pakai pistol. Saya punya rekamannya," kata Siti seperti yang dikutip dari Liputan6.com.
3. Indria Kameswari banyak menuntut. Tuntutan korban kepada AM lah yang menimbulkan percecokan antara keduanya. Menurut Siti, korban menginginkan mobil mewah dan rumah mewah dari AM. "Adik saya benar-benar diporotin. Sampai minta mobil sama rumah mewah sambil ngamuk-ngamuk," ucap Siti.
4. Korban dan tersangka sudah berumah tangga selama lima tahun. Sayangnya, menurut Siti, sejak itu pula AM mendapat perlakuan kasar baik lisan maupun fisik. AM pernah didapati memiliki luka memar di kepalanya karena percecokan dengan sang istri.
5. AM melarikan diri setelah kejadian dan ditangkap di Batam. Sebelum pergi keluar perumahannya dengan tergesa-gesa, kepala keamaan perumahan River Valley, Maulana, juga melihat AM datang pukul 03.00 dini hari. Keterangan dari anak korban menyatakan kedua orang tuanya ribut besar.
AM sendiri telah diterbangkan kembali ke Jakarta untuk proses penyidikan, namun polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan yang dilakukannya sebab keterangan yang diberikan AM masih berubah-ubah. Kepada polisi, kadang tersangka mengakui membunuh istrinya, Indria Kameswari, dengan tidak disengaja, kadang mengakui karena pertengkaran.