Fimela.com, Jakarta Pendidikan di Indonesia semakin maju dengan adanya berbagai fasilitas dan program baru untuk menambah dan memperdalam skill di masing-masing bidang pelajaran. Namun, di antara murid-murid Tanah Air yang sukses dalam bidang akademis, ternyata masih ada banyak anak-anak putus sekolah lantaran kesulitan ekonomi.
BACA JUGA
Advertisement
Seperti 6 kakak beradik di Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Orangtua mereka, Sahawiyah sang ibu, tak sanggup membeli seragam dan peralatan sekolah. Akibatnya, keenam anak ini putus sekolah.
Dilansir dari berbagai sumber, 6 anak ini tinggal bersama ibunya di salah satu sisi areal pematang sawah yang jauh dari pemukiman warga. Lokasi rumah mereka juga bersebelahan dengan hutan di Kelurahan Ammassangang, Kecamatan Binuang.
Mereka tinggal di dalam sebuah gubuk kecil, yang ditopang beberapa kayu, beratapkan daun rumbia. Sahawiah ternyata memang sengaja tinggal di daerah terpencil agar tak menanggung malu saat dicibir warga.
Sahawiah, katanya kepada salah satu media online, merasa minder karena tak sanggup menyekolahkan anak-anaknya. Ya, sekolah memang gratis. Tapi mereka tetap tak sanggup membeli seragam dan juga alat tulis.
Uang hasil jerih payah Sahawiah dan suaminya yang bekera sebagai buruh tani tak cukup menutupi kebutuhan sekolah anak-anak. Kini, setiap kali musim panen, keenam anak mereka dikerahkan untuk membantu bekerja di ladang. Sehingga, uang yang mereka dapatkan akan lebih banyak dari biasanya.