Fimela.com, Jakarta Walau 'teman' seringkali dianggap sesuatu yang biasa saking menyatunya keberadaan mereka dengan kehidupan kita sehari-hari, namun sebenarnya predikat 'teman' itu sendiri merupakan sesuatu yang rumit. Idealnya, memang nggak semua orang yang kenal dengan kita atau kita kenal, dianggap sebagai teman.
BACA JUGA
Advertisement
Untuk yang sekadar saling kenal tanpa ada interaksi secara personal, nggak pernah komunikasi, nggak pernah nongkrong bareng, mungkin lebih cocok dibilang 'kenalan' daripada 'teman'. Bahkan, yang sudah memenuhi kriteria pertemanan itu sendiri, seperti yang tadi disebutkan; sering berinteraksi secara personal, sering berkomunikasi, dan nongkrong bareng, kadang masih nggak cocok juga kok disebut 'teman'.
Predikat teman itu memang istimewa, nggak sembarang orang pantas menyandangnya. Tapi, nggak semua orang juga berpikir soal 'kepantasan' ini. Mungkin kebanyakan dari kita berpikir, selama dia bersikap baik dan nggak membuat berbagai konflik dengan kita, maka pantas saja dia dianggap teman. Namun sebaliknya, jika dia sering bikin masalah atau bersikap jahat di hadapan kita, berarti dia bukan teman. Begitu, kan?
Sayangnya, realita pertemanan kadang nggak se-hitam putih itu. Melihat siapa yang pantas dijadikan teman dan siapa yang nggak pantas bisa jadi sulit karena sikapnya yang menjadi tolak ukurnya nggak selalu tampak di depan mata. Jadi, memang kamu harus jeli.
Advertisement
Kalau Sikapnya Begini, Apa Nggak Sebaiknya Dipikir Lagi untuk Menganggap Dia Teman?
1. Dia hampir nggak pernah meluangkan waktu buat kamu. Teman yang baik itu meluangkan waktu untukmu di tengah-tengah kesibukannya, sedangkan seorang "teman" hanya akan bicara padamu di waktu luangnya.
2. Saat kamu bahagia, dia tampak nggak acuh, malah seperti nggak suka. Kamu betul-betul harus mempertanyakan kualitas dia sebagai "teman" saat dia nggak ikut bahagia saat kamu bahagia, atau lebih parahnya dia malah bersikap seolah nggak suka.
3. Sering banget dia datang kepadamu untuk menjelek-jelekkan teman yang lain. Well, dari sedikit waktunya bersamamu, waktu itu hanya dia isi untuk membicarakan orang lain? Jelas, pertemanan kalian nggak berkualitas.
4. Apa yang mereka katakan selalu berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan. Sebentar-sebentar bilang mau begini, tahunya dia begitu. Dia juga nggak ragu untuk berbohong kepadamu, lho. Kalau punya teman macam ini, jangan merasa aman dulu.
5. Alih-alih jadi partner, dia malah menganggapmu saingannya melulu. Dalam banyak hal, dia selalu berusaha untuk "menang" dari kamu. Teman yang baik akan menganggapmu sebagai partner dalam menghadapi apapun, minimal, kamu dan dia bisa saling mensupport satu sama lain. Kalau dia malah bersikap sebaliknya, kamu patut waspada.
Punya teman yang bersikap begitu nggak, dalam hidupmu? Pikir-pikir lagi deh buat mengganggap dia teman.