Fimela.com, Jakarta Kecuali kamu mengalami perjodohan dari dua belah pihak keluarga, sebelum mulai pacaran pasti ada proses PDKT-nya. Di masa-masa itu, kamu dan dia akan disibukkan dengan berbagai hal yang dilakukan untuk saling mengenal. Namun, nggak sedikit juga pasangan yang pacaran tanpa mengenal persis siapa orang yang dia pacari.
BACA JUGA
Advertisement
Pacaran tanpa PDKT nggak akan tampak sebaik di awal. Jangan mengabaikan pentingnya PDKT dengan pembenaran bahwa di masa pacaran, kalian masih punya waktu untuk saling mengenal. Sebab kondisinya tentu saja akan berbeda. Ketahui dengan pasti hal-hal mendasar tentang calonmu sejak awal, sebelum benar-benar meresmikan hubunganmu dalam ikatan pacaran.
Jika sejak PDKT dia sudah menampakkan kondisi-kondisi yang membuatmu sulit dan kamu "menutup mata" akan itu semua, dengan dalih semua akan membaik seiring berjalannya waktu, maka bukan salahnya jika di tengah hubungan nanti kamu mendapati kesulitan yang luar biasa atau merasakan perubahan sikapnya, karena dia telah menunjukkannya sejak awal dan kamu mengabaikannya.
Nggak mau hal itu terjadi? Makanya, perjelas semua sejak awal. Minimal, informasi-informasi mendasar tentang dirinya sudah kamu kantongi agar kamu bisa mendapat gambaran seperti apa hubungan kalian ke depannya, juga apa tujuan dia mendekatimu saat ini. Benarkan dia mendekatimu karena dia siap menjadi pacarmu? Atau hanya sepi?
Advertisement
Ketahui, Dia Mau Pacari Kamu karena Sudah Siap atau karena Sedang Sepi
1. Jangan seperti membeli kucing dalam karung, selagi PDKT kamu mesti benar-benar kenal dia dan latar belakangnya. Siapa dia, apa kesibukannya, dengan siapa dia bergaul, seperti apa lingkungannya, itu harus kamu ketahui sejak awal. Harus!Â
2. Ketahui kisah cintanya di masa lalu juga perlu, lihat apa yang terjadi dan sejauh mana dia sudah melangkah pergi. Ya, memang masa lalu itu baiknya dibiarkan saja berlalu dan jangan sampai mempengaruhi masa depan, tapi ada kalanya masa lalu itu masih memberikan dampaknya ke masa kini, dan dampaknya itulah yang harus kamu waspadai. Cari tahu tentang masa lalunya!
3. Hindari kerumitan yang tampak sejak awal. Misal; saat dekat denganmu dia masih punya pacar, atau masih terlibat dalam hubunngan dengan mantannya, juga masalah-masalah sejenis itu. Sudah, jangan berharap kamu bisa mengatasi soal itu dalam sekejap, daripada menyusahkan dirimu sendiri, lebih baik kamu hindari.
Kalau dia memang benar-benar siap menjadikan kamu pacarnya, dia pasti akan memperjuangkanmu di tengah segala kesulitannya. Di sini, nggak masalah kalau kamu cuma menunggu. Toh, masih PDKT juga. Sampai dia menunjukkan itikad baiknya untuk memperjuangkanmu, baru kamu tunjukkan bahwa kamu juga siap memperjuangkan dia.
Â