Fimela.com, Jakarta Untuk menjalin hubungan yang harmonis, perlu kerja sama yang seimbang dari kedua belah pihak pasangan. Bukan cuma berlaku untuk satu hal saja, tapi segala hal yang terjadi dalam hubungan tersebut sepanjang perjalanannya, termasuk ketika hubungan kalian dilanda masalah.
BACA JUGA
Advertisement
Apapun permasalahan yang menimpa hubunganmu akan mudah dilewati jika dihadapi berdua. Kesulitannya akan hadir, bahkan berlipat ganda, kalau pasanganmu nggak bisa diajak kerja sama. Dari 7 milyar manusia yang ada di dunia, segelintir di antaranya masih memiliki sifat egois yang luar biasa tinggi. Nah, kalau sudah begitu, orang yang akan jadi pasangan dari segelintir manusia egois itu pasti kebagian susahnya.
Orang-orang egois itu sudah pasti self-oriented. Segala hal yang dia sudah lakukan, sedang dia lakukan dan akan dia lakukan, hampir selalu dimaksudkan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Siapa yang pacarnya egois? Kalau lagi berantem, pasti nggak mau ngalah! Ya, kan?
Butuh kesabaran luar biasa banget memang untuk bertahan dalam sebuah hubungan bersama dengan orang yang egois. Namun, sabar bukan satu-satunya jalan keluar. Sebab jika kamu hanya bersabar, bukan nggak mungkin lama-lama kamu akan merasa tertindas karena nggak punya kesempatan untuk menyuarakan keinginanmu.
Advertisement
Selain Sabar, Kamu Perlu 5 Hal Ini Untuk Menghadapi Pacarmu yang Egois
1. Pastikan kamu nggak terpancing emosi. Ya, inilah yang paling sulit, terlebih kalau kamu sendiri juga cenderung egois. Tapi, egois nggak bisa dihadapi dengan egois juga. Kalau kamu mau mempertahankan hubunganmu dengan dia, sabar dulu. Jangan terpancing emosi tiap kali dia menunjukkan keegoisannya.
2. Cermati apa yang dia mau, jangan mengonfrontasi. Nggak sulit untuk melihat keinginan dari seorang yang egois, tanpa diminta pun dia akan dengan senang hati menunjukkannya padamu. Nah, setelah kamu tahu apa yang dia mau, jangan langsung mengonfrontasi semisal keinginannya itu nggak sesuai dengan maumu. Tahan, berpikir sejenak.
3. Pandai-pandai mempermainkan kata-kata. Nggak suka dengan yang dia sampaikan? Nggak sependapat? Menurutmu dia salah? Pikirkan seribu kali untuk memilih cara penyampaian yang tepat. Jangan buat dia merasa tersudutkan sekalipun dia sedang salah. Tetap "tinggikan" dia, dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk mengontrolnya.
4. Jangan cuma berdiskusi saat ada masalah, justru saat kalian baik-baik saja dan moodnya sedang bagus, kamu harus bicarakan soal ini. Membicarakan keegoisannya saat dia sedang marah malah akan membuat dia defensif, sulit bagimu untuk menemukan celah dan memberinya pengertian. Coba sesekali, ajak dia bicara soal ini saat mood kalian berdua sedang bagus-bagusnya. Eits, tapi hati-hati malah merusak mood, ya!
5. Jangan selalu mengalah, saat dia salah kamu tetap harus bilang dia salah. Membiarkan dia terus merasa benar sekalipun dia sedang salah hanya akan membuat keegoisannya semakin menjadi-jadi, makanya kamu perlu juga perlu membantunya mengontrol keegoisan itu perlahan-lahan, dengan keempat cara yang sudah disebutkan sebelumnya.
Keegoisan itu nggak berlaku untuk menjalin hubunganmu dalam jangka panjang. Sesegera mungkin kamu dan pacarmu harus menemukan cara untuk meredakan keegoisan itu dan belajar berkompromi terhadap segala sesuatu.
Â