Sukses

Lifestyle

Puasa Dzulhijjah Ternyata Tak Dianjurkan Hanya di Hari ke-8 dan 9

Fimela.com, Jakarta Girls, kamu mungkin sudah sangat akrab dengan kebiasaan berpuasa sunnah di hari ke-8 dan 9 bulan Dzulhijjah. Keduanya masing-masing dikenal dengan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. Tapi, tahukah kamu kalau anjuran puasa Dzulhijjah ternyata tak hanya di tanggal-tanggal tersebut?

“Tidaklah ada hari-hari di mana amal baik yang dikerjakan di dalamnya itu lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini (10 hari awal Dzuhijjah).” Lalu para sahabat bertanya, “Bahkan lebih baik dari jihad wahai Rasul?”. Rasul SAW menjawab, “Lebih dari Jihad! Kecuali orang yang keluar dari rumahnya untuk berjihad dengan harta dan jiwanya dan ia tak kembali lagi (mati syahid).”. (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)

Berdasarkan hadits tersebut, para ulama sepakat ada kesunnahan berpuasa di 10 hari pertama Dzulhijjah. Tapi, mengingat Nabi tak membatasi amal yang dimaksud, maka kebaikan apapun yang kamu kerjakan di hari-hari itu, dipercaya akan mendapat keutamaan dalam hadits itu.

Masuk dalam ibadah 10 hari awal Dzulhijjah, sungguh tak ada masalah bila kamu ingin berpuasa di hari ke-8 dan 9. Tapi ingat, kalau soal puasa, disunnahkan hanya sampai tanggal 9 Dzulhijjah saja, lantaran ke-10nya adalah Hari Raya Idul Adha, di mana itu merupakan hari yang dilarang untuk berpuasa.

Ilustrasi puasa Dzulhijjah. (Sumber Foto: roguehealthandfitness.com)

 

Dengan begini, kamu jadi tahu kalau sunnah untuk puasa Dzulhijjah sudah ada sejak hari pertama jatuh di bulan tersebut, tak hanya di hari ke-8, juga 9. Ingin mengerjakan sedari awal? Sah-sah saja. Tapi, bilamana hanya mengerjakan puasa di dua hari tersebut pun tak apa-apa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading