Fimela.com, Jakarta Dari: Rena
Jadi saya sudah hampir setahun ini menjalin hubungan dengan pria yang usianya jauh lebih tua. Saya sekarang berusia 24 tahun sedangkan dia 31 tahun. Berawal dari ketidaksengajaaan akhirnya kita jalan terus, masing-masing kita pun sudah sepakat serius menapaki hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Saya nggak pernah menyangka, di balik sosoknya yang dingin, dia adalah tipe romantis. Dia nggak pernah ngumbar keromantisan lewat kata-kata, tapi lewat perbuatan. Yang perlahan membuat saya semakin yakin sama dia. Walau saya tahu hubungan ini mungkin masih terbilang singkat untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Advertisement
Tapi belakangan, saya dilanda kegundahan dalam hati. Jika dia memang ingin serius, tapi kenapa dia nggak start to mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan pernikahan? Kadang saya mikir apakah itu pengaruh sikapnya yang 'talk less do more'?
Ketika kami mendiskusikan soal pernikahan, dia hanya bilang kalau pernikahan nggak mudah. Sebagai satu-satunya yang belum menikah di keluarganya, dia memang punya pengalaman sendiri sama pernikahan yang belakangan memang dibuat ribet sama 'ritual' masyarakat.
Jadi sebaiknya saya gimana? Ikuti saja alurnya? Atau mulai speak up ke dia bagaimana keseriusannya memulai semuanya? Saya takut dia hanya gerah jika saya nanya terus menerus soal pernikahan, yang menurut saya perlu, toh saya nggak meminta dia menikahi saya dalam waktu dekat. Sebagai perempuan saya hanya mau kejelasan. Makasih.
BACA JUGA
***
Dear Rena,
bisa dipahami kegalauan yang kamu rasa saat ini. Di satu sisi, keyakinanmu terhadapnya menguat karena sikap yang ia tunjukkan kepadamu. Namun seiring dengan adanya keyakinan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan itu, kamu malah bertanya-tanya kenapa dia masih berdiam bukannya segera mempersiapkan.
Mempersiapkan pernikahan memang bukan hal yang mudah, dan mungkin sejauh ini dia masih mengukur sudah sejauh mana kemampuan yang dia miliki untuk mewujudkan rencana itu. Bisa saja, dia belum mulai mempersiapkannya karena memang dia belum siap. Tapi kamu pasti pernah mendengar orang bilang, selain kesiapan, menikah itu kadang butuh faktor nekat. Sebab kalau hanya terus mengukur kesiapan, pasti ada saja hal-hal yang membuatmu merasa belum siap.
Sepertinya faktor nekat itu belum dimiliki oleh pasanganmu saat ini. Semua hanya soal waktu, kapan dia akan mulai nekat maju dan bersiap melamar kamu. Namun, perlu diingat bahwa kamu harus punya tenggat waktu. Berapa lama kamu menoleransi dia dan menunggu rasa nekatnya muncul. Sampai pada batas waktu tersebut, kamu harus menuntut jawaban darinya.
Tidak ada salahnya juga kalau sambil menuju batas waktu yang telah kamu tentukan, kamu sedikit-sedikit mencoba membicarakan itu kepadanya. Jelaskan maksudmu, ajak dia berdiskusi, setidaknya kamu dan dia sama-sama sudah punya gambaran yang jelas tentang agenda pernikahan tersebut. Memang tricky banget karena pembicaraan ini berpotensi bikin dia meraksa didesak, tapi, itu juga hakmu untuk menanyakan, terutama kalau kamu memang memiliki keinginan untuk menikah. Semangat, Rena! Semoga segera menemukan jawabannya. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!