Fimela.com, Jakarta Menjadi anggota Paskibraka di hari kemerdekaan Indonesia adalah kebanggaan tersendiri. Para pelajar di seluruh penjuru negeri bahkan berlomba-lomba mendapatkan tempat dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, setiap tahunnya. Meski tidak semua bisa mendapatkan tempat tersebut, para Paskibra tetap bersemangat menjalankan tugasnya di daerah masing-masing.
BACA JUGA
Advertisement
Hal serupa juga dialami oleh Aritya Syamsuddin, anggota Paskibra di Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sayangnya, belum sempat ia menunaikan tugasnya mengibarkan bendera merah putih di HUT RI ke-72 pada Kamis, 17 Agustus 2017 kemarin, ia sudah terlebih dulu mengembuskan napas terakhirnya.
Minggu, 13 Agustus 2017 kemarin, Aritya dilarikan ke RSUD I Lagaligo, Desa Bawalipu Kecamatan Wotu, Sulawesi Selatan, karena mengeluh sakit dan sesak napas. Siswi kelas 10 SMAN 4 Luwu ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama dua hari sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir pada tanggal 15 Agustus 2017, persis dua hari sebelum ia tampil menjadi anggota di pasukan 17 dalam upacara peringatan HUT RI ke-71.
Suasana haru meliputi pemakaman Aritya. Puluhan teman-teman Paskibra Mangkutana berseragam mengiringi perjalanan almarhuman menuju tempat pemakaman.
Di lain tempat, ada Aknes Yuriko juga mengalami nasib serupa. Aknes yang juga merupakan anggota paskibra dan akan bertugas di hari kemerdekaan Indonesia, Kamis 17 Agustus 2017 kemarin, mengembuskan napas terakhirnya pada tanggal 14 Agustus 2017 di RSUD Undata Palu, tiga hari sebelum HUT RI ke-72, dan dua hari setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-16.
Keduanya masih berusia sangat muda ketika mengembuskan napas terakhirnya, namun sampai ajal mereka menjelang, keduanya masih semangat ingin menjalankan tugas sebagai Paskibra di Hari Kemerdekaan. Sayang, kenyataan berkata lain. Mereka lebih dulu mengembuskan napas terakhirnya sebelum tiba HUT RI ke-72.