Fimela.com, Jakarta Setiap sosok idola lahir, lahir pula orang-orang yang akan menjadi penggemar setianya. Mereka ada di setiap langkah idolanya, mengikuti, mengiringi, mencoba memberikan yang terbaik untuk mengekspresikan cintanya kepada sang idola. Namun, sama halnya dengan cinta terhadap pacar, kadang mengekspresikan cinta kepada idola pun kita memilih cara yang salah.
BACA JUGA
Advertisement
Baru saja terjadi satu dua hari lalu, Taeyeon SNSD, sosok idola dari dunia K-Pop, mengalami sebuah insiden kurang menyenangkan dengan para fansnya. Sebelumnya saya mohon maaf kalau ada kesalahan informasi atau penulisan di sini karena asli saya buta banget soal korea-koreaan ini. Kabar yang saya dengar dan saya sarikan sendiri bilang, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta kemarin, Taeyeon sudah dinanti dengan gerombolan fansnya di terminal kedatangan.
Saya nggak paham betul bagaimana ramainya kondisi fans-fans Taeyeon yang menunggu di sana, nggak paham juga bagaimana pengamanan terhadap penyanyi satu itu, yang saya tahu mereka berkerumun dan begitu histeris dengan segala macam gerakan gemasnya sampai Taeyeon ini terjerembab ke lantai. Katanya, Taeyeon sudah panik dan menangis saat itu. Ditambah lagi dari arah belakangnya ada orang yang berusaha membantu dia berdiri. Kejadian itu, entah disengaja atau nggak, membuat Taeyeon nggak nyaman karena mereka menyentuh tubuhnya.
Saya berusaha berpikir positif; mungkin mereka gemas. Namanya juga fans, ketemu idolanya dari jarak dekat, pasti maunya dapat kenangan semanis mungkin dengan misalnya; bersentuhan fisik seperti salaman, memegang pipi, mencubit gemas. Saya waktu mau nonton Coldplay aja heboh bukan main, bisa menghirup udara di wilayah teritorial yang sama dengan mereka aja rasanya udah bahagia. Apalagi pas ada di stadium, berada di satu ruang yang sama, walau jarak saya dan mereka puluhan meter jauhnya and they don't even realize that i'm exist, itu luar biasa bahagianya. Kalau saya ada di dekatnya juga mungkin saya nggak capek-capek menjulurkan tangan sampai disambut, kali. Gimana mereka yang pastinya dekat banget di terminal kedatangan itu, kan?
Di sisi lain, menurut saya hubungan fans-idola juga sama sekali bukan pembenaran untuk menyentuh tubuh orang lain sembarangan.
Advertisement
Cintai Idola Seperti Mencintai Pacar?
Meski kadang, idola kita itu kayak gebetan yang nggak kesampaian.
Kalau pacar, mungkin masih ada sedikit alasan untuk berada dekat-dekat, bahkan lekat-lekat agar bisa bersentuhan. Sesekali cubit manja, sesekali khilaf sampai gemas nggak kira-kira. Ya, itu pacar. Di luar itu, kita pasti mau memberikan yang terbaik untuknya. Mendukung dia akan apa-apa yang dilakukannya meski kadang kita over protective juga, melarangnya ini itu seakan kita punya kuasa lebih.
Setiap pacar melangkah, kita maunya kita tahu. Setiap pacar kenapa-kenapa, kita maunya dikabarin. Kalau dia bahagia kita ikut bahagia, kalau dia sedih kita bisa lebih sedih. Erat banget ikatan emosionalnya sampai segala yang terjadi sama dia, berpengaruh ke kita.
Lain hal dengan gebetan yang nggak kesampaian.
Gebetan yang nggak kesampaian itu, kadang-kadang jadi kesayangan. Kita nggak bisa dekat-dekat dengannya entah karena dia nggak mau atau kita terlalu takut dia pergi kalau tahu kita menyukainya. Kita selalu memilih untuk menjaga jarak, tapi dari jarak yang kita ciptakan itu kita bisa melihatnya bergerak bebas, tanpa takut atau merasa nggak nyaman karena ada orang nggak diinginkan mengikutinya.
Dari jarak yang kita ciptakan, kita tetap bisa mendukung dia di setiap kesempatan yang ada. Kita juga bisa menyebut namanya dalam doa, berharap segala yang terbaik selalu tertuju padanya. Kita bisa mengekspresikan cinta kita terhadapnya dengan cara-cara lain dari kejauhan. Kita nggak bisa mendekat, tapi kita tetap bisa memberikan hal baik untuk mereka, dan memastikan mereka nggak tersakiti karena tindakan kita.
Mencintai idola, ada kalanya lebih baik dilakukan dengan cara yang sama seperti kita mencintai si gebetan yang nggak kesampaian.
Saya belum memutuskan akan berbuat apa kalau suatu saat semesta mempertemukan saya dengan Chris, Jonny, Will, atau Guy di jalanan. Tapi saya tahu saya akan lebih memilih menciptakan memori baik dengan mereka. Mungkin foto-foto, sedikit pelukan kalau mereka mengizinkan. Nggak mencakar, mencubit, atau meremas-remas bagian tubuh mereka walaupun saya ingin. Coldplay adalah idola, gebetan yang nggak kesampaian.