Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan memiliki fase-fasenya sendiri. Untuk hubungan percintaan, ada sebuah fase yang dinamakan fase honeymoon. Fase honeymoon adalah fase awal-awal terjalinnya hubungan sampai hubungan tersebut berusia sekitar satu tahun. Pada fase ini, bisa dibilang para pasangan masih dibutakan cinta, jadi hubungan yang dijalani masih dalam masa manis-manisnya.
BACA JUGA
Advertisement
Setelah lewat dari fase honeymoon, realita mulai menyeruak ke kehidupan sehari-hari mereka. Kalau di fase honeymoon, pacar yang cemburu itu masih terbilang lucu, setelah lewat dari fase honeymoon cemburu akan terasa mengganggu. Secara umum, hubungan di fase honeymoon juga biasanya menyenangkan, masih banyak kejutan, masih banyak perhatian, romansa di antara keduanya pun masih terasa kental.
Lewat dari fase honeymoon? Hmm, jangan ditanya. Banyak pasangan yang nggak tahan dengan kenyataan yang muncul setelah fase honeymoon ini lewat. Perubahan bakal kentara banget di diri pasanganmu, pasanganmu pun mungkin akan merasakannya di dirimu. Apakah itu salah? Tentu saja nggak.
Perubahan itu mutlak terjadi. Kamu dan pasanganmu harus beradaptasi kalau mau bertahan. Dulu perhatian, sekarang cuek? Itu sih biasa, tapi sebabnya bukan semata karena "cowok biasa begitu", tapi ya memang hubunganmu sudah naik level, jadi butuh treatment lebih dari sebelumnya.
Advertisement
Perubahan yang Mungkin Terjadi Setelah Hubungan Melewati Fase Honeymoon
Sudah nggak banyak kejutan seperti beberapa bulan awal. Lagi awal-awal pacaran, apalagi saat masih PDKT, pasti rajin banget ngasih kejutan! Yaa, namanya juga lagi usaha merebut hatimu, wajar saja kan kalau dia begitu? Tapi, meski sekarang kejutan itu sudah nggak sebanyak dulu, bukan berarti dia nggak sayang kamu.
Perhatian yang datang cuma sekadarnya. Hmm, mungkin bukannya sekarang yang sudah nggak perhatian, tapi dulu yang perhatiannya lebay banget. Balik lagi, ya maklumi saja, namanya juga masih PDKT dan baru-baru pacaran. Wajar lah.
Sudah nggak ke mana-mana pasti sama dia seperti dulu. Dulu, dia mau antar kamu ke mana-mana atau mau kamu ikut dia ke mana-mana karena mungkin kalian masih butuh pengenalan terhadap lingkungan satu sama lain. Setelah sekian lama, kan kalau mau pergi nggak sama-sama pun, paling kamu dan dia tinggal izin mau pergi dengan siapa kamu sebut nama, kalian sudah saling paham. Sebetulnya ini bagus, karena bisa diartikan kepercayaan antara kalian sudah tumbuh dan menguat.
Mulai ngambek-ngambek dan diam. Yes, perubahan yang akan terjadi bukan cuma apa yang dulu ada jadi nggak ada atau berkurang, tapi juga apa yang sebelumnya nggak pernah atau jarang ada, jadi sering bermunculan. Seperti acara ngambek-ngambekan ini contohnya. Kalau dia nggak suka atau marah karena sesuatu, dia nggak ragu untuk menunjukkannya. Ini untuk melatih kalian memecahkan masalah bagus, kok!
Mulai jarang ajak nge-date. Jangankan kuantitas nge-date, pandangan tentang nge-date itu sendiri pun mungkin sudah berbeda. Dulu, nge-date berarti pacaran ke luar, nonton bioskop, makan di kafe atau jalan-jalan ke mall, setelah sekian lama, nge-date versi kalian cukup ngobrol berdua di rumah sambil nonton tv bareng. Siapa yang merasakan? Terus gimana pendapat kalian soal itu? Masalah baru atau asik-asik aja?
Jangan pandang perubahan itu dari kacamata negatif. Sebab, perubahan itu bisa saja semakin menguatkan hubungan kalian. Pintar-pintar lah beradaptasi, makin lihai kalian menghadapi situasi, makin besar lah kemungkinan kalian untuk bersama seterusnya.