Fimela.com, Jakarta Traveling bisa menjadi hal yang dapat membuat kamu dekat diri sendiri. Bagi saya, berpergian ke daerah asing adalah kesempatan untuk melawan diri. Dengan begitu, saya dapat mengerti dan mengetahui suasana baru yang bisa membuat nyaman dan tidak.
***
Weekend lalu, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk pergi ke Penang, Malaysia. Setelah tahun lalu telah mencicip dan akhirnya jatuh cinta pada Kuala Lumpur, Melaka dan Genting, kini Penang telah berhasil membuat saya ingin kembali ke Negeri Jiran.
Advertisement
Jika di ibu kota Malaysia saya sudah dibuat jatuh cinta dengan salah satu sudutnya yang bernama Ampang, kini giliran George Town yang menambat hati. Gedung-gedung yang erat dengan nuansa Chinese serta ramah bagi pejalan kaki merupakan dua dari jutaan alasan.
BACA JUGA
Tumbuh di Jakarta yang jadi biang macet membuat saya tak ingin berjalan kaki terlalu jauh. Alasannya tak lain karena pengendara motor yang tak ramah dan seringkali menyulap jalur motor sebagai milik mereka. Namun, pemandangan jauh berbeda saya temukan di George Town.
Pergi ke sana bersama dengan dua teman, kami bertiga berjalan membelah George Town hingga hampir 10 KM. Tak ada keluhan "sudah berapa lama ya kita jalan?" yang terlontar dari bibir kami. Yang ada hanya decakan kagum serta membesarnya mata ketika menyaksikan arsitektur bangunan yang sangat beraneka ragam namun tetap apik.
Seperti yang sudah kamu tahu, penduduk Malaysia mayoritas adalah Melayu, Chinese dan India. Hal tersebut menjadikan beragam jenis arsitektur cantik namun tetap sanggup mengundang decak kagum. Pemandangan megahnya gereja khas Katolik bersampingan dengan kuil, sudah menjadi makanan setiap menitnya.
Melihat apiknya bangunan membuat perjalanan kaki sepanjang 10 KM bukanlah tantangan yang begitu berat. Meski membawa backpack seberat 3 KG serta belum makan makan sama sekali meski jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Bukannya hal tersebut membuat traveling semakin menantang?
Advertisement
Meninggalkan Zona Nyaman untuk Mencari Kenyamanan Baru
Seperti yang tadi sudah dibahas, traveling adalah ajang untuk menantang diri sendiri. Keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan kenyamanan baru. Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta, saya merasa langsung cocok sesaat turun dari Rapid Malaysia menuju ke hostel.
Tidur di dorm adalah pengalaman pertama untuk saya. Namun dasarnya memang berjodoh, begitu membuka pintu hostel, teman saya sudah langsung mengatakan "i'm in love with this place already". Bagaimana tidak, beragam foto The Beatles, band favoritenya bergantungan di dinding. Ternyata, pemiliknya adalah fans berat dari John Lennon. Sementara teman saya adalah penggemar George Harisson.
Sementara teman saya yang lain, dengan mudahnya sudah bisa berbaur dengan pemiliknya. Baginya, hal yang paling ditakutkan adalah ketika tak bisa berbicara dengan orang lokal. Namun, dari penelitian sotoy saya, selalu akan ada tempat untuk teman saya itu karena setiap orang yang ia ajak bicara menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Bagi saya sendiri, sulit rasanya mengontrol emosi kala suasana baru dan tak nyaman melanda. Namun ketika berada di sana, tak pernah ada rasa kesal dan lelah hingga membuat hati sebal. Setiap kesalahan atau kebodohan yang kami lakukan, pada akhirnya malah membuat geli sendiri. Meski pun beberapa kali salah masuk alley, pada akhirnya kami hanya menertawakan kebodohan dan mencari jalan yang benar.
Hal yang membuat hati berdebar adalah ketika saya dan kawan-kawan menelusuri Street Art dan Keh Lok Si temple. Nuansa aman dan nyaman meski dipenuhi turis tetap membuat mata saya berkeliaran ke sana dan kemari.
Ya, Malaysia memang kembali membuat saya jatuh cinta. Keakraban orang di sana membuat kami ngobrol akrab pada pemilik hostel di sana. Sudah terlanjur sayang dengan tersebut, kami pun berjanji pada diri untuk kembali ke Red Inn Hotel. Bukan hanya untuk menjelajah Penang, namun untuk kembali mengunjungi teman baru kami.
Terima kasih Penang, sudah memberikan satu frame kenangan terindah dalam hidup saya. Kembali saya akan menantang diri di perjalanan berikutnya di sana dan negara lain. Jika kembali ke George Town, saya akan memastikan diri saya 'teh tarik'. Rasanya juara!
Salam hangat,
Floria Zulvi,
Editor Kanal Sex and Health Bintang.com